Quantcast
Channel: SEPAKBOLANDA
Viewing all 67 articles
Browse latest View live

Keturunan Indonesia Kalahkan Zlatan Ibrahimovic

$
0
0

Radja Nainggolan, pemain keturunan Indonesia, mencetak gol sangat penting bagi Belgia pada pertandingan penentuan menuju 16 besar. Radja menyingkirkan Swedia yang dikomandoi bintang dunia Zlatan Ibrahimovic.

Gol dengan sepakan keras pemain keturunan Batak pada menit ke 84 itu memiliki minimal lima makna:



  1. Timnas Belgia memastikan diri melaju ke babak knock-out 16 besar dan akan bertemu Hungaria. Kalau melihat denah pertandingan selanjutnya, peluang Belgia menuju ke babak final lebih ringan dibanding yang lain.
  2. Gol itu sekaligus membungkam kritikan kalangan pengamat yang meragukan kualitas Radja Nainggolan di timnas Belgia. Tahun 2014 lalu di Piala Dunia, Il Ninja masih belum mendapat kepercayaan dari pelatih Marc Wilmots.
  3. Kemenangan Belgia, memastikan akhir cap Zlatan Ibrahimovic. Sehari sebelumnya mantan pemain Ajax, Juventus, Barcelona, PSG itu mengatakan akan pensiun dari timnas Swedia kalau tersingkir di Euro2016. Dan hal itu terjadi. 
  4. Dengan penorehan gol semata wayang itu menandakan bahwa pemain keturunan Indonesia di Eropa mampu bersaing di tataran tertinggi. Nama Nainggolan di punggung memberi pertanda bahwa Belgia adalah satu-satunya team yang ada aspek Indonesia. Bagi Sepakbolanda, hanya Belgia yang layak didukung.
  5. Acungan tangan Radja ke udara usai mencetak gol itu sungguh tidak bisa. Dia mengangkat tangan kanannya jempol dan telunjuk membentuk huruf "L." Itu adalah huruf depan dari mendiang ibunda, Lizy Bogaerts. Ibunya yang hidup terbelit hutang, karena ditinggal ayah Radja kembali ke Indonesia. 
  6. Kerja keras, adalah kunci sukses. Tiada Sukses tanpa Kerja Keras, itulah slogan Radja Nainggolan. Hal itu terbukti dari prestasinya. Bukan hanya karena satu gol itu saja, tapi semua keberhasilan Radja di sepakbola. Pelatih klub pertamanya:  Germinal Beerschot menyebutkan. 

"Dari semua pemain timnas Belanda, dialah yang paling berhak mendapatkan respect dan acungan jempol. Dia merajut karir ini sendirian!"



    Fakta Mengejutkan Tentang Radja Nainggolan

    $
    0
    0

    Radja Nainggolan, pemain keturunan Indonesia yang bermain di Euro2016 memperkuat timnas Belgia menjadi sorotan berkat golnya yang meloloskan ke babak selanjutnya. Di balik sukses itu ada sisi lain dalam kehidupannya. Sepakbolanda menemukan beberapa fakta.



    1. Kembar Lain Tanggal
    Radja dan Riana adalah saudara kembar, tapi mereka lahir di tanggal yang berbeda. Riana lahir pada dini hari tanggl 3 Mei 1988, sementara itu Radja keluar beberapa menit kemudian setelah jam berubah tanggal lewat pukul 00:00 di hari berikutnya 4 Mei 1988.
    "Radja dan Riana gembira akhirnya bertemu papa."
    2. Hidup di Jalanan
    Riana, saudara kembarnya dalam sebuah wawancara mengatakan setelah ditinggal ayahnya Marianus Nainggolan, kehidupan keluarganya sangat berat. Ibunya Lizy harus bekerja sangat keras untuk menghidupi anak-anaknya. Radja dan Riana terpaksa banyak hidup di jalanan.
    "Kalau melihat kembali kehidupan kami yang selalu di jalanan, maka beruntung kami tidak terjerumus dalam kehidupan kriminal."
    3. Hutang Menumpuk
    Menurut berbagai sumber, Marianus Nainggolan, kembali ke Indonesia bukan tanpa meninggalkan masalah. Ketika si kembar masih berusia 5 tahun, ayahnya pergi dengan meninggalkan hutang bertumpuk. Istrinya terpaksa bekerja dobel untuk membayar hutang itu.

    4. Suami Istri Penggemar Tattoo
    Radja Nainggolan dikenal senang dengan memasang tattoo di badannya. Pernikahan dengan Claudia Lai karena keduanya sama-sama pencinta tattoo. Terakhir dia memasang Mawar besar di lehernya. Keputusan yang menimbulkan tanda tanya banyak kalangan. Akhirnya Radja yang juga senang Tweet itu memberikan jawaban.
    "Pilihan tato mawar karena saya ingin tampil beda. Sebenarnya tidak ada alasan khusus." Di punggung Radja terpatri tattoo tanggal kelahiran dan kematian ibundanya, Lizy Bogaerts. 

    5. Cinta Anjing
    Selain mencintai tattoo, Radja juga memelihara anjing. Di rumahnya ada tiga anjing. Salah satunya bernama Rudi. Diambil dari nama Rudi Garcia, pelatih AS Roma yang dianggap berjasa mengorbitkan nama Radja Nainggolan.

    6. Es Cream juga salah satu makanan kesenangannya. 'Isola del Gelato' adalah es salon langganan di Cagliari. Taste paling favorite: ­Gocciole Chocolate. Een coupe vanille-ijs met chocoladekoekjes.

    7. Kakak Tiri
    Selain Riana, kembarannya, Radja juga punya tiga saudara satu ibu beda ayah. Manuel Noboa usianya 14 tahun lebih tua dari Radja. Ayah manuel pria Ekuador yang juga tidak jelas rimbanya. Setelah ditinggal Marianus Nainggolan pulang kampung ke Indonesia, Manuel yang menjaga dan mengurusi Radja dan Riana.

    8. Babysitter
    Pekerjaan sambilan pertama Radja ketika masih remaja adalah menjaga anak. Sayangnya pada anak kecil terasa sampai sekarang. Ia sangat mencintai putrinya Aysha. Dan jika ada waktu luang di sela sepakbola, ia bermain-main bersama anak-anak panti asuhan.

    9. Keras Kepala
    Salah satu rahasia sukses Radja adalah sifat keras kepala dan pantang menyerah. Bahkan pelatih pertamanya di Linker Oever Belgia menyebutkan bahwa Radja mujur karena bertemu dengan pelatih yang memahami latarbelakangnya dan bisa memaafkan sifat bengalnya. "Banyak pelatih salah mengerti. Mengusir dan tidak terima kalau menghadapi pemain yang bengal. Padahal karakter itu justru membuat pemain tangguh. Berapa banyak pemain seperti itu yang terusir?"

    10. Bathin Mati
    Walaupun sejatinya si kembar Radja dan Riana sukses dengan sepakbola. Banyak fans di seluruh dunia, namun secara bathin tampaknya mereka tidak bahagia. Dalam sebuah wawancara belum lama ini Riana mengungkapkan bahwa"Radja dan saya sebenarnya secara bathin sudah mati rasa. Tapi kami masih bernafas, itu saja."Sebuah ungkapan yang mencengangkan.

    Kurang nya kasih sayang dan perhatian dari orang tua, bisa menimbulkan luka yang dalam. Dugaan itu makin kuat ketika Sepakbolanda menyaksikan rekaman wawancara Radja dengan Hitam-Putih.
    Kesediahan masih tetap mendalam jika Radja diajak berbicara tentang masa lalu dan orang tuanya.





    Diduga Perokok, Radja Nainggolan Hebohkan Belgia

    $
    0
    0

    Radja Ninggolan pemain keturunan Indonesia yang sedang meroket namanya EURO2016 memicu pro kontra di negara ibunya Belgia, karena dia diduga merokok. Apakah memang pemain sepakbola tidak boleh merokok?


    Ketika nama Radja Nainggolan, sedang berada di puncak, muncul berbagai pemberitaan yang di luar dugaan publik luas. Seperti berbagai media yang menyebutkan fakta-fakta mengejutkan tentang putra sulung Marianus Nainggolan itu.

    Kita semua tahu bahwa Merokok Tidak Baik untuk Kesehatan, tapi penjualan sigaret tetap laris. Bila pemain sepakbola merokok menimbulkan pro kontra. Sepertinya orang sehat tidak boleh merokok.

    Mengherankan padahal kan dia beli rokok dengan uangnya sendiri dan orang-orang di sekelilingnya tidak memasalahkan itu. Jadis sepakbolanda serba heran mengapa media Belgia memasalahkan Radja yang memegang bungkus rokok?

    Media sampai ribut, ramai-ramai memberitakan tentang Il Ninja yang merokok.

    Gempar ini sebenarnya bermula dari sebuah video beberapa detik Dan dipublikasi oleh media Italia La Repubblica, 20 Juni 2016 lalu. Sepakbolanda melihat bahwa pada film itu Radja melambaikan tangan sambil memegang bungkus putih mirip rokok. 
    Pada rekaman gambar bergerak itu tampak: Kevin De Bruyne, Dries Mertens, Radja Nainggolan, Thomas Vermaelen, Jan Vertonghen dan Simon Mignolet sedang nonton Slowakia-Engeland (0-0). 

    Yang lebih penting sebenarnya kembali kepada pemain itu sendiri, mendiang Johan Cruyff juga dahulu merokok ketika masih aktif sebagai pemain sepakbola. Selama Radja memahami dampak baik dan buruk dari kebiasaan merokok sebaiknya berita itu tidak diperpanjang lagi.


    Seperti Marc Wilmots katakan:"Radja merokok. Itu kebiasanya yang sering dilakukan di Prancis dan Italia. Jika dia (Radja red.) merasa perlu, saya tidak akan menghalanginya. ungkapnya dalam wawancara dengan Sporza. "Itu badan dia sendiri, selama dia berprestasi di lapangan, buat saya bukan masalah." tanggapan bijak dari pelatih Belgia yang ingin meraih sukses bersama tim Setan Merah di Euro2016.

    Dukungan juga muncul dari kawan-kawan satu teamnya di timas Belgia. "Selama dia bermain baik, tidak masalah dia merokok."

    Radja sendiri juga merasa jengkel, terus-terusan dikonfrontir dengan masalah merokok. Dalam beberapa ungkapan di Twitter ia mengatakan, "kalau saya minum segelas wine saja mungkin langsung dicap alkoholis." Selain itu ia menekankan bahwa : "Sebaiknya kita sekarang fokus pada kejuaraan sepakbola Eropa yang sekarang sedang berlangsung."

    Sejatinya Radja bukan pemain pertama sepakbola yang digoyang oleh media. Jelang Euro 2016 ini nama Benzema menghilang dari timnas tuan rumah Prancis karena diisukan memeras sesama pemain Prancis.

    Di hari-hari awal Euro 2016, giliran kiper Spanyol yang digoyang dengan tuduhan tindak asusila dengan WTS bawah umur. Akhirnya isu itu bisa diredam dan de Gea tetap menjaga gawang tim Matador.

    Isu kocak muncul mendera pelatih timnas Jerman, Joachim Löw yang diisukan suka mengendus lubang depan dan belakangnya sendiri. Hal itupun bisa ditangkis. Dia berjanji menghentikan pengendusan di depan kamera.

    Sepakbolanda berharap Radja Nainggolan juga bisa menetralisir gelombang ini dengan baik. Dan sebagai satu-satunya keturunan Indonesia di Euro2016 ini bisa berperan besar dalam meraih laga final.





    Jawaban: Ryan Sanusi Keturunan Indonesia?

    $
    0
    0
    Ryan Sanusi adalah salah satu nama pemain Willem II Tilburg yang terdengar agak Indonesia. Tapi apakah dia memang keturunan Indonesia? 

    Eka Tanjung dari sepakbolanda menemui Ryan usia pertandingan pembukaan Liga Teratas Belanda, de Eredivisie antara SPARTA Rotterdam - Ajax Amsterdam.


    Ryan kepada Sepakbolanda memastikan bahwa dirinya bukan keturunan Indonesia. "Memang sering saya mendapat pertanyaan seperti ini sehubungan dengan nama belakang saya (Sanusi red.)"paparnya kepada Eka Tanjung.


    "Ibu saya Belgia dan ayah Nigeria.  Ayah saya datang ke Belgia dalam rangka kuliah dan bertemu dengan ibu. Saya masih punya satu adik perempuan. Orang tua berpisah ketika saya berusia 11 tahun."

    Pebola berbakat kelahiran Borgerhout Belgia, 5 Januari 1992 itu namanya mencuat setelah menandatangani kontrak empat tahun di Willem II Tilburg, terhitung sejak 2011. Gelandang berbakat ini menjadi perhatian karena perkembangannya yang pesat, dia sebelumnya bermain di tim junior Germinal Beerschot, Belgia. 

    Manager teknis Willem II, Marc van Hintum puas dengan kwalitas Sanusi. "Ryan begitu gigih berlatih. Perkembangan yang positif berbuah kontrak jangka panjang."Van Hintum menduga Sanusi punya 'masa depan cerah.'

    Sepakbolanda menilai Willem II adalah pilihan yang tepat bagi Sanusi, sebab klub Tilburg ini baru menang final Play-Offs dalam perebutan tiket ke liga tertinggi Eredivisie. Jadi mulai musim depan ini Sanusi dan Willem II akan tampil di liga tertinggi Belanda.

    Paroh 2015, Sparta Rotterdam mengambilalih Sanusi dari Willem II. Ia memiliki andil besar dalam membawa Sparta menjuarai Jupiler League dan promosi ke Eredivisi liga tertinggi Belanda. Kontraknya di Rotterdam sampai 2018.


    Keturunan Indonesia?
    Eka Tanjung dari Sepakbolanda sudah melakukan pencarian sejak empat tahun silam. Bertanya kepada Rene Vermetten, Press Officer Willem II. Lewat telepon dengan sepakbolanda mengatakan bahwa dirinya tidak yakin dia keturunan Indonesia. "Kalau mendengar namanya, sih mungkin saja dia punya darah Indonesia. Tapi menurut info yang saya dapatkan, dia keturunan Kongo." Sekarang semuanya telah terjawab. Ryan Sanusi tidak punya darah Indonesia.

    Pemain Keturunan Kalahkan Ajax Amsterdam

    $
    0
    0

    Pemain keturunan Indonesia tampil memukau dalam mengalahkan Jong Ajax Amsterdam dalam laga Jupiler League. Lagi-lagi Pemain keturunan Indonesia yang bersedia memperkuat timnas Garuda unjuk kulaitas.


    Kenny Anderson keturunan Indonesia-Skotlandia itu mencetak gol ketiga dan penentu dalam laga Liga Dua Belanda pekan lalu lawan Jong Ajax Amsterdam 3-2.

    Setelah petualangan setahun di liga Premier Skotlandia bersama Heart of Midlothian, Kenny kembali lagi ke RKC Waalwijk. Eka Tanjung menilai Kenny Anderson salah satu kandidat untuk bisa mendongkrak kekuatan timnas Indonesia. Sehingga keterpurukan mendalam dan menyedihkan yang sedang dialami timnas Garuda ini bisa segera diakhiri dengan menggunakan kontribusi pemain-pemain keturunan Indonesia.



    #11 Alexander Borromeo (captain)
    #7 James Younghusband
    #1 Neil Etheridge (Goalkeeper)
    #23 Ian Araneta
    #4 Anton del Rosario
    #2 Rob Gier
    #17 Jason de Jong
    #10 Phil Younghusband
    #13 Chieffy Caligdong
    #18 Chris Greatwich
    #27 Ray Johnson

    Filipina sudah lama menerapkan sistem perekrutan pemain keturunan yang lama bermain di Eropa. Mendapat pendidikan sepakbola mapan di negara-negara Eropa. Mengikuti training rutin dan liga sejak usia 5 tahun. Mereka dipanggil dan difokuskan untuk mendongkrak kekuatan dan daya gedor timnas The Azkals, julukan timnas Philipina.

    Belakangan ini Filipina ternyata melakukan persiapan serius jelang Asean Football Federation (AFF) Suzuki Cup. Tampaknya mereka yang menjadi salah satu tuan rumah turnamen 2016 ini akan melakukan gebrakan.

    Eka Tanjung membaca dari berbagai sumber bahwa timnas Filipina melakukan serangkaian pelatihan serius ke China dan Spanyol. Mereka melakukan uji tanding lawan team-team tangguh semodel Korea Utara, Kanada dan Kosta Rika. Kalau caranya begini Filipina berpeluang lolos babak akhir atau bahkan menjadi juara AFF2016.

    Penulis belum melihat persiapan timnas Indonesia yang berlambang Garuda Gagah Perkasa ini. Kita percayakan saja pada coach kawakan Alfred Riedle semoga kembali bisa membawa sampai babak final.

    Zaman sekarang ini prestasi timnas sepakbola sebuah negara merupakan pencerminan kekokohan dan pamor negara bersangkutan.

    Sebenarnya sangat sederhana mengangkat derajat timnas Indonesia. Cukup mencari pemain, pelatih, staf dan scout bagus di negara-negara maju sepakbola untuk membesarkan dan mengkat sepakbola Indonesia.

    Eka Tanjung dari sepakbolanda yang sudah 30 tahun domisili di Belanda dan selama itu pula melihat perkembangan banyak pemain keturunan Indonesia. Sudah lama terbesit dalam benak, untuk melakukan apa yang sekarang ditempuh Filipina. Sejatinya gagasan ini sudah lebih lama dari Filipina.

    Kalau pemain terbaik keturunan Indonesia  yang masih mungkin memperkuat timnas Garuda dikumpulkan, maka penulis menduga, muncul timnas papan atas Asia.

    Pemain:
    Joey Suk
    Jeffry Rijsdijk
    Gaston Salasiwa
    Kenny Anderson
    Navaronne Foor
    Benjamin van Leer
    Ezra Walian
    Thom Haye
    Mark van der Maarel
    Ard van Peppen
    Keziah Veendorp
    Tom Hiariej
    Kevin Diks
    Calvin Verdonk
    Levi Opdam
    Julian Jenner
    Darren Sidoel
    Dll

    Pelatih:
    Ricardo Moniz
    Gio van Bronckhorst
    Guus Griët
    André Wetzel
    Sonny Silooy
    Jos Luhukay
    dll

    Itu hanya secuplik saja dari ratusan stake holders sepakbola keturunan Indonesia di Belanda. Dengan modal tambang pemain yang kita miliki di luar negeri maka tidak heran kalau kita bisa menghajar Malaysia, Thailand, dan Filipina. Bukan mimpin kita bisa menjadi juara AFF Senior yang gagal kita dapatkan pada 2010 lalu.

    Sekarang tinggal kemauan saja, siapa yang siap untuk menjajaki ke sana, penulis dari Belanda siap bulusakan dan mengumpulkan nama-nama pemain yang dibutuhkan. Tunggu apa lagi?

    Nainggolan Korban Coach Baru Belgia

    $
    0
    0

    Bintang sepakbola keturunan Indonesia menjadi korban peralihan juru racik timnas Belgia. Roberto Martinez hanya memberi Radja Nainggolan 6 menit jelang akhir pertandingan saat menjamu Siprus.


    Keputusan Roberto Martinez yang diasisteni mantan striker hebat Prancis, Arsenal dan Barcelona Thierry Henry ini punya dua sisi mata uang. Satu pihak mengecewakan karena Radja Nainggolan jadi tidak mendapat porsi di tim serba bintang ini.

    Bermodalkan sederetan pemain kelas atas dunia, memudahkan pelatih membentuk skuad terbaik. Selasa silam bertandang ke Siprus, Belgia bermodalkan pemain-pemain :


    • Thibaut Courtois (11-05-1992) Chelsea FC 
    • Simon Mignolet (06-03-1988) Liverpool FC 
    • Matz Sels (26-02-1992) Newcastle United FC
    • Thomas Vermaelen (14-11-1985) AS Roma 
    • Jan Vertonghen (24-04-1987) Tottenham Hotspur FC 
    • Toby Alderweireld (02-03-1989) Tottenham Hotspur FC 
    • Kevin De Bruyne (28-06-1991) Manchester City FC 
    • Steven Defour (15-04-1988) Burnley 
    • Mousa Dembélé (16-07-1987)Tottenham Hotspur FC
    • Leander Dendoncker (15-04-1995) RSC Anderlecht 
    • Marouane Fellaini (22-11-1987) Manchester United FC 
    • Thorgan Hazard (29-03-1993) VfL Borussia Monchengladbach 
    • Christian Kabasele (24-02-1991)Watford FC 
    • Nicolas Lombaerts (20-03-1985) FC Zenit St-Petersburg 
    • Jordan Lukaku(25-07-1994) SS Lazio 
    • Romelu Lukaku (13-05-1993) Everton FC 
    • Dries Mertens (06-05-1987) SSC Napoli 
    • Axel Witsel (12-01-1989) FC Zenit St-Petersburg 
    • Thomas Meunier (12-09-1991) Paris Saint-Germain FC 
    • Kevin Mirallas (05-10-1987) Everton FC 
    • Eden Hazard (07-01-1991) Chelsea FC 
    • Radja Nainggolan (04-05-1988) AS Roma 
    • Divock Origi (18-04-1995) Liverpool FC 
    • Michy Batshuayi (02-10-1993) Chelsea FC 
    • Christian Benteke (03-12-1990) Crystal Palace 
    • Yannick Carrasco (04-09-1993) Club Atlético de Madrid 

    Bukti dari kesuksesan pertama Martinez di ajang resmi Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia. Dengan permainan yang atraktif Team Setan Merah menggilas tanpa ampun Siprus. Jalan menuju putaran akhir tampaknya tidak akan sulit bagi Belgia. 

    Sisi lain dari sistem baru ini mengorbankan keturunan Indonesia. Tiga tempat dirubah. 
    Belakang: Jordan Lukaku yang bermain lemah di persahabatan lawan Spanyol, digantikan Thomas Vermaelen. 
    Tengah: Posisi tengah dirubah juga. Martinez pelatih asal Spanyol ini lebih memilih Marouane Fellaini dari pada Radja Nainggolan. Alasannya karena dengan midfielders Axel Witsel dan  Fellaini menjamin stabilitas di lini tengah. Dengan alasan:

    "Saya pilih Fellaini ketimbang Nainggolan karena dengan sistem yang kita pilih (3-4-3) membutuhkan pemain tengah yang bertahan di zona. Sedangkan Radja menjelajah dan cenderung model "box-to-box,"papar pelatih yang sejak 3 Agustus 2016 resmi menangani timnas Belgia. 
    Untuk sementara ini kesabaran dan mental Radja diuji lagi. Semoga sang "Ninja" tahan dan tetap semangat. Dia akan memenangkan persaingan ini. Ini bukan kali pertama anak Batak itu menghadapai tantangan. Sejak kecil dia mengalami kehidupan berat.

    Fakta-fakta Mengejutkan Tentang Radja Nainggolan

    Walaupun sudah sukses di liga Italia, namun dia tetap tidak langsung diterima masuk timnas Belgia. Pelatih terdahulu Marc Wilmots mengatakan bahwa Radja bukan pilihan terbaiknya. Setelah beberapa tahun dan muncul berbagai pro-kontra akhirnya dia masuk juga di tim utama Belgia yang berlaga di Euro 2016 di Prancis.





    Inilah Pelatih Yang Paling Pas untuk Indonesia

    $
    0
    0

    Ketika Indonesia mencari pelatih untuk meningkatkan prestasi sepakbola nasional, ada satu nama yang paling cocok: Ricardo Moniz. Sebaiknya PSSI baru pimpinan Edy Rahmayadi mengamati coach #keturunan ini.


    Sepakbolanda mengucapkan selamat kepada pengurus PSSI yang baru terpilih. Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI, yang berduet dengan Ade Wellington sebagai Sekretaris Jendral PSSI periode baru.

    Eka Tanjung kembali teringat tulisan lama ini dan kembali mengimbau dan memohon untuk mempertimbangkan nama pelatih ini: Ricardo Moniz.

    Saat ini dia melatih FC Eindhoven di Liga Dua Belanda. Dan tampaknya masih siap dan terbuka untuk menukangi sepakbola Indonesia.

    Setelah PSSI memiliki kepengurusan yang baru dengan semangat yang baru. Menekankan pada pendidikan usia dini, mungkin saatnya menemukan pelatih yang cocok.

    Mengilhami filosofi Wiel Coerver, berasal dari Belanda. Memiliki ikatan keturunan dengan Indonesia. 

    Eka Tanjung dari Sepakbolanda menemukan nama Moniz setelah mendalami sederetan nama pelatih di Belanda yang berpotensi dan mampu meningkatkan daya saing timnas Indonesia. Nilai lebih yang dimiliki pelatih kelahiran Rotterdam, 17 Juni 1964 antara lain: 
    1. Keturunan Indonesia.
    2. Pewaris filosofi Wiel Coerver 
    3. Pengalaman pemain dan pelatih di berbagai negara.
    4. Racikan Strategi Total Football.
    5. Memikili sertifikasi fisoterapi.

    Keturunan Indonesia
    Ricardo Moniz memiliki akar di Belanda, Suriname dan Indonesia. Ibunya lahir di Jakarta dari campuran Belanda dan Indonesia. Ayahnya berasal dari Suriname. Percampuran yang mengalir di darahnya menguatkan ikatan dengan tiga negara.


    Wiel Coerver
    Ricardo termasuk satu dari dua sosok di Belanda yang mewarisi dan memahami theori pendidikan sepak bola gagasan Wiel Coerver. "Rancangan Pendidikan Menjadi Pesepakbola Ideal," yang diwariskan ke Rene Meulensteen dan Ricardo Moniz. Di Belanda dua sosok ini dipandang sebagai pengembang tehnik sepak bola Wiel Coerver secara lengkap. 

    Methoda sepakbola Wiel Coerver menekankan skills individu dan latihan yang terstruktur. Untuk menguasai satu tehnik, dilakukan latihan berulang-ulang. "Jika kita mengagumi bintang, maka kita harus mengikuti pola latihan dan profesionalitasnya." Coerver juga menuntut pelatih menguasai materi dengan sempurna. "Seorang pelatih harus bisa memberi contoh gerakan dan trik yang diajarkan." 


    PSSI Tamtama
    Wiel Coerver (3 Desember 1924 - 22 April 2011) mantan pelatih dan pemain sepak bola Belanda. Pernah melatih Tim Indonesia Tamtama 1975-76. Setahun sebelumnya ia sukses membawa Feyenoord Rotterdam meraih Juara Piala UEFA, sekaligus klub Belanda pertama yang berhasil meraih gelar itu.

    Coerver dijuluki Einstein Sepak bola karena kontribusinya bagi kemajuan sepak bola dunia. Ia punya ungkapan terkenal: “Sepak bola 20% pakai kepala, 20% pakai kaki dan 60% dengan hati. Jadi bermain bola sejatinya menggunakan perasaan. " 

    Kepada sepakbolanda, Moniz mengatakan bahwa pelatih ibarat ayah bagi semua anak-anak asuhannya. Dia melakukan dengan sepenuh hati. Moniz mengenal Coerver sejak tahun 1981 di klub Eindhoven. "Sejak itu kami merasakan kecocokan. Dan saya beruntung bisa terus mendapatkan ilmu dan pembelajaran dari Wiel." 

    Hubungan mereka sangat kuat. Coerver pernah berpesan pada Ricardo: "Kamu harus melanjutkan pekerjaan saya." Tidak mengherankan jika Moniz mempersembahkan gelar The Double bersama The Red Bull Salzburg (Juara Liga dan Juara Nasional Cup Austria) kepada mendiang Wiel Coerver yang meninggal se tahun sebelumnya. 

    Cinta Indonesia
    Ricardo menuturkan kepada Sepakbolanda bahwa Wiel Coerver sangat cinta Indonesia. "Bagi Wiel Indonesia adalah negeri keduanya. Dia sering cerita tentang Indonesia. Dia punya koleksi ukiran. Di rumahnya banyak sekali ukir-ukiran kayu, dari berbagai bentuk dan rupa."



    Pengalaman Pemain dan Pelatih
    Moniz berkarir sepakbola profesional dari 1981- 1993 di Klub Eindhoven, HFC Haarlem,  RKC Waalwijk, FC Eeklo, Helmond Sport. Jika karir sepak bola ditempuh dalam 11 tahun, karir pelatihnya lebih panjang lagi.

    Sejak 1994, setahun setelah gantung sepatu dia langsung menjadi pelatih. Sejak 1994 VV Nuenen,  1997 Al Jazeera Emirat Arab (Direktur Akademi), 1998 Feyenoord Rotterdam (technical coach), 1999 Grasshoppers Zürich (Coach Teknis), 2004 Jong PSV (Coach), 2005 Tottenham Hotspur (Skills Coach),  2008-2010 Hamburger SV (Technical Coach / Caretaker), 2012 Red Bull Salzburg ( Coach), 2012-13 Ferencváros Hongaria (Coach), 2014 Lechia Gdańsk Polandia (Coach) dan TSV 1860 München Jerman (Coach).

    Johan Cruyff
    Dalam tugas sebagai coach membesut tim sukses antara lain dengan Red Bull Salzburg, Moniz membaurkan methoda skill individu pemain dari Coerver dengan Total Footbal gaya Johan Cruyff di era tahun 1970an. "Saya mengembangkan methoda Coerver untuk skill individu dengan strategi Total Footbal khas Belanda era awal tahun 1970an." Menurutnya tim yang memiliki skill dan stamina baik, bisa menjalankan strategi serempak menyerang dan serempak bertahan. "Dalam soal strategi saya menganut prinsip Johan Cruyff yang memungkinkan semua pemain bisa mencetak gol." 



    Fisioterapi
    Selain menangani berbagai klub sebagai pelatih skills, personal trainer, juga sebagai coach, Ricardo Moniz juga memiliki sertifikat sebagai fisioterapi. "Saya bisa meraih ini semua berkat didikan ibu saya yang keturunan Indonesia. Kami dididik untuk pantang menyerah dan kerja keras." 

    Ditanya soal kelemahannya, Ricardo mengakui dirinya kadang terlalu 'langsung.'"Saya kadang kurang diplomatis dalam penyampaian. Tapi maksud saya baik. Saya sayang pada anak-anak didik. Dalam hal itu saya mirip juga dengan Wiel." 

    Robin van Persie
    Sepakbolanda melihat pengakuan langsung dari Robin van Persie, Edgar Davids dan Nigel de Jong yang mencari Ricardo Moniz ketika sedang terpuruk. "Ketika prestasi sedang kendor, saya diam-diam berlatih dengan Ricardo," ungkap Robin van Persie mengenai masa sulit di Feyenoord.

    Dari pengalaman yang panjang dan pengakuan dari berbagai pemain, membuktikan kualitas Ricardo Moniz sebagai pewaris methoda Coerver dan membalut dengan Totaal Voetbal. Seperti halnya Coerver yang tidak selalu 'difahami' oleh lingkungannya, Moniz juga mengalami hal yang sama di tempat dia menyebarkan ilmunya.  
    "Tapi saya selalu mencoba bangkit, dengan karakter pantang menyerah yang diturunkan dari ibu. Ini yang ingin saya tularkan pada anak-anak muda."

    Tidak banyak pelatih yang masih mau memberi contoh gerakan yang ingin dicapai oleh para pupilnya. Moniz sangat senang bekerja di lapangan dan memberikan motivasi yang dibutuhkan anak-anak.  Sepakbolanda menilai bahwa saat ini di era PSSI yang baru yang bekerja serius mengembangkan pendidikan usia dini, sudah seharusnya merekrut Ricardo Moniz.



    NOTE: Mohon menghargai karya tulis. Jika Anda mencantumkan sebagian atau seluruh tulisan ini ke website atau dinding Anda, mohon mencantumkan sumber www.sepakbolanda.com Terima Kasih. 

    The Azkals Filipina Gudang Naturalisasi

    $
    0
    0

    Lawan berikutnya timnas Indonesia, Garuda di ajang AFF2016 adalah Philipines. Salah satu team tuan rumah ini banyak dihuni pemain keturunan yang direkrut dari luar. Dengan latar belakang permaianan yang serupa, maka mereka akan sulit dikalahkan. Penampilan The Azkals kali ini makin memperjelas sejauh mana pemain rekrutan 'eropa' kelas 2, bisa mengimbangi permaian 'asli' Asia. 




    #11 Alexander Borromeo (captain)
    #7 James Younghusband
    #1 Neil Etheridge (Goalkeeper)
    #23 Ian Araneta
    #4 Anton del Rosario
    #2 Rob Gier
    #17 Jason de Jong
    #10 Phil Younghusband
    #13 Chieffy Caligdong
    #18 Chris Greatwich
    #27 Ray Johnson

    Filipina sudah lama menerapkan sistem perekrutan pemain keturunan yang lama bermain di Eropa. Mendapat pendidikan sepakbola mapan di negara-negara Eropa. Mengikuti training rutin dan liga sejak usia 5 tahun. Mereka dipanggil dan difokuskan untuk mendongkrak kekuatan dan daya gedor timnas The Azkals, julukan timnas Philipina.

    Belakangan ini Filipina ternyata melakukan persiapan serius jelang Asean Football Federation (AFF) Suzuki Cup. Tampaknya mereka yang menjadi salah satu tuan rumah turnamen 2016 ini akan melakukan gebrakan.

    Eka Tanjung membaca dari berbagai sumber bahwa timnas Filipina melakukan serangkaian pelatihan serius ke China dan Spanyol. Mereka melakukan uji tanding lawan team-team tangguh semodel Korea Utara, Kanada dan Kosta Rika. Kalau caranya begini Filipina berpeluang lolos babak akhir atau bahkan menjadi juara AFF2016.

    Penulis belum melihat persiapan timnas Indonesia yang berlambang Garuda Gagah Perkasa ini. Kita percayakan saja pada coach kawakan Alfred Riedle semoga kembali bisa membawa sampai babak final.

    Zaman sekarang ini prestasi timnas sepakbola sebuah negara merupakan pencerminan kekokohan dan pamor negara bersangkutan.

    Sebenarnya sangat sederhana mengangkat derajat timnas Indonesia. Cukup mencari pemain, pelatih, staf dan scout bagus di negara-negara maju sepakbola untuk membesarkan dan mengkat sepakbola Indonesia.

    Eka Tanjung dari sepakbolanda yang sudah 30 tahun domisili di Belanda dan selama itu pula melihat perkembangan banyak pemain keturunan Indonesia. Sudah lama terbesit dalam benak, untuk melakukan apa yang sekarang ditempuh Filipina. Sejatinya gagasan ini sudah lebih lama dari Filipina.

    Kalau pemain terbaik keturunan Indonesia  yang masih mungkin memperkuat timnas Garuda dikumpulkan, maka penulis menduga, muncul timnas papan atas Asia.

    Pemain:
    Joey Suk
    Jeffry Rijsdijk
    Gaston Salasiwa
    Kenny Anderson
    Navaronne Foor
    Benjamin van Leer
    Ezra Walian
    Thom Haye
    Mark van der Maarel
    Ard van Peppen
    Keziah Veendorp
    Tom Hiariej
    Kevin Diks
    Calvin Verdonk
    Levi Opdam
    Julian Jenner
    Darren Sidoel
    Dll

    Pelatih:
    Ricardo Moniz
    Gio van Bronckhorst
    Guus Griët
    André Wetzel
    Sonny Silooy
    Jos Luhukay
    dll

    Itu hanya secuplik saja dari ratusan stake holders sepakbola keturunan Indonesia di Belanda. Dengan modal tambang pemain yang kita miliki di luar negeri maka tidak heran kalau kita bisa menghajar Malaysia, Thailand, dan Filipina. Bukan mimpin kita bisa menjadi juara AFF Senior yang gagal kita dapatkan pada 2010 lalu.

    Sekarang tinggal kemauan saja, siapa yang siap untuk menjajaki ke sana, penulis dari Belanda siap bulusakan dan mengumpulkan nama-nama pemain yang dibutuhkan. Tunggu apa lagi?

    Links Vietnam Indonesia AFF 2016 Semi Final

    Indonesia Bawa Feyenoord Juarai Liga Belanda

    $
    0
    0

    Sudah Hampir Bisa dipastikan Feyenoord Rotterdam, Ahad 7 Mei nanti bisa merayakan gelar juara Liga Belanda. De Eredivisie.


    Dibesut pelatih keturunan Indonesia, Gio van Bronckhorst, Feyenoord Ahad 7 Mei 2017 nanti di kandang Excelsior sudah bisa memastikan dapat 3 points untuk dua sisa pertandingan. Akhirnya setelah 18 tahun, ada keturunan Indonesia yang mengantar klub Rotterdam jadi Juara Liga Belanda.
    Sementara Ajax yang bercokol di posisi runner-up tampaknya sudah pasrah, setelah akhir pekan lalu lupa menang di kandang PSV Eindhoven.

    Formasi Kesebelasan "Hand-in-Hand Kameraden" menurut pengamatan Eka Tanjung, sudah bisa mencatat bakal juara karena Excelsior lawannya tidak akan mempersulit Sodara Tua meraih dambaan 'akhirnya' bisa merayakan pesta di Coolsingel dekat Balaikota Kota Pelabuhan itu. Rotterdam dua pekan kedepan ini ada dua pesta besar: Kingsday 27 April 2017 dan Feyenoord Juara Eredivisie 7 Mei 2017.

    Jairo Riedewald, Center Bek Ajax keturunan Indonesia.

    Sebagai pencinta sepakbola Indonesia, Sepakbolanda tentu turut gembira karena tim ini dilatih oleh Giovanni van Bronckhorst, di nadina mengalir darah Maluku yang bersumber di Indonesia.
    Sementara itu, walaupun Eka Tanjung pernah bekerja di Ajax Media, tetap menyayangkan sikap dan keputusan Peter Bosz yang mengenyampingkan dua pemain keturunan dari tim intin. Pelatih klub legendaris itu berani-beraninya meminggirkan keturunan Indonesia di tim utama: Jairo Riedewald dan Kenny Tete. Sebuah keputusan yang tidak bijaksana. Dia tidak menyadari keputusannya akan disesalkan oleh fans sepakbola Indonesia di Belanda.

    Kenny Tete bek Ajax Keturunan Indonesia

    Jadi siapapun di bumi ini yang menyakiti Indonesia, Keturunan Indonesia, saudara Indonesia, tetangga Indonesia, siap-siap saja "dijuteki" oleh Sepakbolanda. Mangsamu!

    Sekolah dan Main Liga Sepakbola di Eropa

    $
    0
    0
    G͇e͇b͇r͇a͇k͇a͇n͇ ͇B͇a͇r͇u͇ ͇d͇a͇r͇i͇ ͇B͇e͇l͇a͇n͇d͇a͇.͇ ͇K͇o͇m͇b͇i͇n͇a͇s͇i͇ ͇M͇a͇s͇a͇ ͇D͇e͇p͇a͇n͇!͇

    Jika Anda selama ini memendam tanya:
    ⓵ Bagaimana caranya bisa bersekolah di Belanda?
    ⓶ Dimana celah bisa bermain sepakbola di salah satu liga Eropa?
    ⓷ Bagaimana caranya bisa unjuk kebolehan di depan scout di Eropa?
    ⓸ Bagaimana caranya mengikuti pendidikan berlevel internasional?

    Mungkin ini solusinya. Program 1 Tahun sampai 4 tahun. Untuk bakat sepakbola usia 9 - 18 tahun. Memang bukan termurah, tapi jelas salah satu yang terbaik.

    TanjungPro® bekerjasama dengan berbagai pihak di Belanda. Klub sepakbola, sekolah internasional, scout unggulan dan kompleks pelatihan.
    Kami ingin merealisasikan impian bakat sepakbola Indonesia meraih cita-cita. Sejalan dengan langkah di dunia topsport, ditekankan pula jenjang pendidikan formal yang berkualitas.

    Pesepakbola handal memiliki kecerdasan di atas rata-rata, karena dia mampu mengambil keputusan dalam hitungan kurang dari satu detik.

    Dengan intelejensi yang baik ini maka bakat, bisa berkembang sebagai pemain sepakbola dan siswa pendidikan formal yang berwawasan internasional.
    Individu yang berkarakter ia mampu menyambut masa depan, di lapangan maupun di masyarakat.

    Belanda bukan yang pertama, tetapi yang paling lengkap dengan liga atau kompetisi.

    Tawaran dari Belanda, kepada bakat Indonesia dari usia 9 tahun hingga 19 tahun unjuk kebolehan melalui bimbingan profesional untuk:

    ⇨. Main Liga Resmi Sepakbola di Belanda di bawah KNVB.
    ⇨. Pendidikan Formal Sekolah Internasional berbasis The International Baccalaureate® (IB).
    ⇨. Boarding menginap di kompleks moderen untuk atlit profesional.

    NOTE: Tempat terbatas dan pendaftaran ditutup bulan Juli 2017.
    Syarat dan Ketentuan berlaku. Untuk Info Lebih Lanjut Silakan Hubungi:








    Erick Thohir Diisukan Minati Klub Liga Tertinggi Belanda

    $
    0
    0

    Mantan pemilik klub raksasa Italia, Inter Milan berminat ambilalih klub liga teratas Belanda. Demikian bunyi judul pemberitaan berbagai media online Belanda. Mereka mendapat informasi bahwa Erick Thohir, orang kaya Indonesia ini ingin membeli saham terbanyak klub NAC Breda.

    Berita ini bersumber dari media lokal. Omroep Brabant, yang punya bocoran dari orang dalam klub di Breda itu. Disebutkan bahwa perusahaan investasi International Sports Capital milik taipan dari Indonesia Erick Thohir, tertarik pada klub Eredivisie.

    Klub dan Stadion
    Disebutkan pula bahwa mantan pemilik klub Italia, Internazionale, itu selain tertarik untuk memiliki NAC sebagai klub, juga tertarik pada stadion Rat Verlegh yang beradres di Stadionstraat 23, 4815 NC Breda itu.

    Pemda Senang
    Menurut Sepakbolanda, minat mengambilalih stadion Rat Verlegh itu disambut baik pemda Breda. Sebab pemerintah daerah Breda ingin segera lepas dari posisi, 'terpaksa' menjadi pemilik stadion berkapasitas 19.000 kursi, sejak 2003 itu. Pemerintah sudah merasa terlalu lama terbebani beaya pemeliharaan stadion.  Di Belanda jika klub mengalami masalah finansial maka pemda menjadi tempat mengadu untuk menjadi penyelamat sementera.

    Pemda ingin segera lepas dari beban dana mengurusi stadion yang menjadi markas NAC. Jika semuanya lancar, diharapkan sebelum akhir tahun ini International Sports Capital HK Limited menjadi pemilik stadion yang tergolong megah itu.
    Thohir Pertama
    Sejatinya perusahaan Erick Thohir bukan satu-satunya yang pernah meminati stadion Rat Verlegh. Sebelumnya ada lima perusahaan dari Belanda sendiri yang juga melirik komplek stadion itu. Namun baru perusahaan milik Thohir lah yang berminat ambil baik Stadion maupun Klub NAC sekaligus.

    Pemilik Saham
    Hal ini menimbulkan effek kebakaran jenggot di kalangan pemilik saham klub yang pernah menampung Joey Suk, pemain keturunan Indonesia itu. Para pemilik saham klub ini, disinyalir menolak mentah-mentah menyerahkan kepemilikannya. Bagi Serbalanda tidak jelas, sikap jual mahal ini bisa diartikan sebagai ingin penawaran yang besar. Atau memang tidak mau melepas kepemilikan.

    ADO Den Haag China
    Sejatinya Erick Thohir bukan satu-satunya taipan Asia yang membeli saham di atas 50% dari klub sepakbola. Sebelumnya United Vansen International Sports Co milik pengusaha China, Hui Wang sejak Juni 2014.

    Apakah 3 tahun kemudian, NAC Breda akan menjadi klub kedua yang jatuh ke tangan Asia? Masih perlu kita nantikan bersama. Di balik layar terjadi rembukan, nego dan lainnya. Sepakbolanda melihat sisi positifnya saja dari rencana Erick Thohir mengambilalih klub papan bawah Eredivisie ini. Klub ini lebih realistis jika dijadikan tempat menempa bakat-bakat muda dari Indonesia.

    Bakrie Group Visé Belgia
    Sebenarnya kalau soal investasu perusahaan milik Indonesia di sepakbola Eropa sudah terjadi sejak Bakrie Group, membeli klub Belgia, CS Visé . Empat pemain Indonesia sempat mendapat kesempatan unjuk diri di podium Eropa. Syamsir Alam, Alfin Tuasalamony, Yandi Sofyan dan Yericho Christiantoko. Bahkan Ruben Wuarbanaran, pemain keturunan Indonesia di Belanda juga pernah menjadi pemain pinjaman di Visé selama setengah tahun. Sebelum Bakrie Group akhirnya melepas klub Belgia itu tahun 2014.  

    Bakat Indonesia
    Lebih mudah menampilperdanakan bakat Indonesia di Breda daripada di Internationale yang lebih bergengsi dan menjadi sorotan tajam publik. Sudah lah  NAC cocok sekali sebagai tempat menorehkan sejarah: Sudah Lama kita Menanti sebuah judul berita:  "Pemain Indonesia Lakoni Laga Debut di Liga Eropa."

    Semoga Segalanya Lancar!

    Tidak Lolos Piala Dunia, Tapi Belanda dan Italia Cukup Talenta

    $
    0
    0

    Timnas Belanda Under 17 Tahun menjuarai turnamen bergengsi Eropa, UEFA U17. Di laga final kejuaraan Eropa antara usia bawah 17 tahun itu, Tim Oranje mengalahkan Tim Azzurri Italia dalam laga yang alot.

    Setelah pertandingan durasi reguler berakhir 2-2, pemenang ditentukan lewat adu pinalti. Belanda lebih banyak menceploskan gol dari titik 11 meter, dibanding pesaing mereka dari Italia. Dari pertandingan dua tim masa depan dua negara besar sepakbola, Belanda dan Italia, menunjukkan bahwa mereka masih punya segudang talenta masa depan. Walaupun belum dijamin 100% mereka-meraka ini yang akan jadi bintang masa depan.

    Tanpa Ayam

    Minimal pendidikan sepakbola usia dini mereka sudah cukup mapan. Italia dan Belanda memang tidak lolos ke Piala Dunia Rusia 2018 ini. Turnamen tanpa sandiwara rumput oleh para pemain sepakbola Italia. Ulur waktu dan pura-pura tewas di lapangan. Pura-pura hampir mati ditanduk Zenadine Zidane dan segala theatralnya. Piala dunia tanpa Tim Itali sama dengan makan Soto Lamongan tanpa Ayam. Bayangkan saja betapa, ada yang janggal.  

    Tanpa Jeruk Nipis

    Tapi lebih parah lagi dengan absennya Belanda di Piala Dunia. Tim yang selalu mencoba tampil menyerang, sudah unggul atau ketinggalan tetap menyerang. Dan kadang dengan segala risiko akhirnya kalah juga walaupun sudah terlebih dulu unggul. Sebab Belanda selama ini masih mengagungkan Total Football. Terus menyerang dan menganut: Serangan adalah Cara Bertahan Paling Baik.
    “Selama kita masih menguasai bola, lawan tidak mungkin bisa mencetak gol.”
    Pertandingan yang ada Belandanya biasanya menjanjikan spektakuler. Jadi penulis mengibaratkan turnamen tanpa Tinmas Oranje, sama saja dengan Soto Lamongan Tanpa Jeruk Nipis. Tanpa Sambal Bagaimana juru masak harus mengkreasikan Soto Lamongan tanpa Ayam dan Tanpa Jeruk Nipis?

    Tanpa Sambal

    Dengan segala hormat, Piala Dunia Rusia tetap akan dibuka dan tetap akan menghasilkan pemenang. Terlalu banyak kepentingan untuk membatalkannya. Eka Tanjung dari Sepakbolanda.com juga menyayangkan dengan absennya Radja Nainggolan, pemain keturuan Indonesia di Belgia. Ia adalah pengejawantahan dari kejantanan, kesatriaan, mental tanpa menyerah. Iklan Pabrik Tattoo sekaligus. Sebagai Warga Indonesia, Eka Tanjung makin kecewa dengan absennya satu-satunya pemain sepakbola keturunan Indonesia yang bisa tampil di Piala Dunia. Minimal kita sedikit terhibur jika Belgia bermain lawan Inggris dan Panama. Bagi penulis Radja merupakan Sambal dalam Soto. Rasanya Pedas tapi dirindukan.

    World Cup

    Sekarang Eka Tanjung makin tidak semangat untuk nonton Piala Dunia Rusia 2018. Lebih baik ngadem saja di Dusun Air Terindah di Dunia bernama Giethoorn. Kebetulan ada paket wisata menarik yang cerdas dan asik.

    Hambar

    Jadi ada tiga hal yang hilang dari Piala Dunia ibarat Soto Lamongan: Tidak ada Daging Ayamnya, Tanpa Jeruk Nipis dan Tidak Ada Sambal. Jadi sudah kebayang saja rasanya seperti apa. Mungkin dengan penampilan timnas muda Belanda dan Itali di laga Final Piala UEFA U17 ini memberikan sinyal bahwa kedua negara akan bangkit dan muncul kembali di Piala Dunia 2022.

    Bukan Juara dari Asia

    Dan satu hal yang penulis sudah yakin: Piala Dunia 2018, 2022, 2026, 2030 tidak akan menghasilkan juara dari Benua Asia. Kecuali... kecuali .. kalau aturan FIFA dan Piala Dunia dirubah. Penulis akan memaparkan pemikiran ini pada tulisan selanjutnya..

    Duel Pelatih Keturunan Indonesia di Medan Laga Eropa

    $
    0
    0


    Kamis malam 16 Agustus 2018 ini, berlangsung laga penentuan babak ketiga kualifikasi UEFA Europe League. Giovanni van Bronckhorst dan Ricardo Moniz, dua pelatih keturunan Indonesia akan berhadapan sebagai pembesut tim Feyenoord Rotterdam dan Trencin Slowakia. 


    Eka Tanjung dari Sepakbolanda senang menyaksikan duel level Eropa ini. Inilah bukti bahwa keturunan Indonesia masih memiliki kiprah berarti di luar negeri. Indonesia masih eksis di Eropa.

    Giovanni van Bronckhorst

    Giovanni van Bronckhorst selaku coach tim tuan rumah, malam ini harus bekerja ekstra keras. Sebelumnya Eka Tanjung sempat menulis tentang Giovanni van Bronckhorst. [Gio Siap Besut Feyenoord]

    Kali ini timnya berada dalam posisi ketinggalan agregat 0-4. Ketika main kandang menelan pil pahit. Secara mengejutkan dipukul telak pada laga pertama pekan lalu. Cuplikan pertandingan bisa disaksikan di video bawah ini:



    Sebaliknya, Ricardo Moniz  keturunan Indonesia, Belanda dan Suriname ini merupakan pelatih berpengalaman. Ricardo yang kebetulan juga kelahiran Rotterdam, bisa lebih nyaman mempoles tim Trencin Slowakia, tampil lebih trengginas dan efektif.  Dengan keunggulan 4-0 di pertandingan pertama, maka hampir bisa dipastikan pelatih yang punya pengalaman segudang ini bisa membawa timnya lanjut ke kualifikasi putaran ke-4, EUFA Europa League. 
    Jika kawan ingin mengetahui sosok Ricardo Moniz bisa membaca ulasan sepakbolanda: [Inilah Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia.]

    Moniz = Wiel Coerver + Totaal Voetbal
    Ricardo Moniz
    Tugas Berat Gio
    Berkat tuaian laga kandang yang berujung 4 gol tanpa balas, maka AS Trencin hampir bisa dipastikan akan melajut ke babak berikutnya. Sementara Giovanni van Bronckhort dengan Feyenoord didukung fans fanatik yang memenuhi stadion De Kuip Rotterdam itu akan berusaha keras mengejar ketinggalan 4 goal. Berbeda dengan laga tandang, kali ini di Rotterdam, Robin van Persie akan diturunkan.

    Jembatan Erasmus, icon Rotterdam

    Matan ujung tombak Arsenal ini diharapkan bisa meningkatkan daya gedor tim Kota Pelabuhan Belanda yang indah itu. 

    [Van Persie Bukan Keturunan Indonesia]

    Tampaknya Feyenoord malam ini akan berusaha keras mengejar ketinggalan, namun jika melihat materi pemain dan kebugaran mereka dan kualitas Mr. Moniz. Maka Eka Tanjung dari Sepakbolanda bisa menduga, Feyenoord akan tersingkir dengan hormat.



    NB: Penulis adalah pengamat sepakbola keturunan Indonesia di Eropa. Dan sekaligus pemilik Biro Perjalanan Berbahasa Indonesia di Eropa. [Serbalanda Tour, Sahabat Wisata Eropa].

    Bisa dikontak di:



    Cube Houses Rotterdam.



    Pelatih Keturunan Indonesia, Siap Hadapi Ajax di ArenA.

    $
    0
    0

    Pada hari pemilu Indonesia di Belanda, 13 April 2019, pelatih keturunan Indonesia siap menghadapi Ajax Amsterdam. 


    Ajax Amsterdam menjamu Excelsior Rotterdam di Stadion Johan Cruijff ArenA dalam Liga Belanda Eredivisie. Bagi Ajax, pertandingan lawan team papan bawah ini sangat penting. Karena formasi Amsterdam ini sedang bersaing dengan rival PSV Eindhoven untuk posisi teratas Liga De Eredivisie. Ajax ingin sebanyak mungkin mengunggguli skuad Kota Lampu Eindhoven dengan mengemas goal sebanyak mungkin.

    Namun demikian, pelatih Excelsior, Ricardo Moniz siap memberikan kejutan. Ajax tidak akan mudah menang begitu saja, walau di kandang sendiri. Excelsior jelas bertandang ke Stasion ArenA bukan untuk menjadi samsak. Tetapi mereka ingin memberikan perlawanan berarti.

    Bagi Excelsior, hasil di Amsterdam ini penting untuk melepaskan diri dari posisi bawah di zona degradasi. Sekaligus pertandingan ini merupakan penampilan perdana bagi pelatih Moniz, membesut tim eredivisie.

    Lebih penting lagi, karena Ricardo Moniz adalah keturunan Indonesia dan Suriname. Ibunya sangat fasih berbahasa Indonesia.

    Menyadari bahwa Excelsior bukan kaliber Juventus, tetapi Excelsior akan memberikan perlawanan yang berarti. Bermain sebagai under dog, Moniz bisa memberi perlawanan berarti.

    Kita tunggu hasilnya. #supirsantun pernah membuat tulisan tentang pelatih Ricardo Moniz yang keturunan Indonesia dan punya kualitas mumpuni. 

    Indonesia Bisa Jadi Juara Dunia

    $
    0
    0

    Aturan Federasi Sepakbola Dunia, FIFA harus dirubah. Sehingga Indonesia lebih berpeluang lolos piala dunia atau bahkan sampai menjadi juara dunia. Inilah pemikirannya.


    Eka Tanjung menelurkan gagasan nakal untuk memecah ajang Piala Dunia menjadi empat kelas berdasarkan kelompok berat badan.
    Kelas A. max- 60kg
    Kelas B. 60-80 kg
    Kelas C. 80 - 100 kg
    Kelas D. Berat badan bebas Seperti Sekarang.

    Mencontoh seperti di Boxing atau Tinju, sehingga Indonesia dengan fisik ideal bisa menjadi juara dunia salah satu kelas FIFA.

    Niru Boxing
    Dalam Dunia Boxing kita mengenal: Kelas Berat, Kelas Menengah, Kelas Welter, Kelas Ringan, Kelas Bulu dll.  Begiti halnya dengan sepakbola, maka setiap kelas akan melahirkan team juara dunia sepakbola. Sehingga Piala Dunia bisa digelar lebih dari sekali dalam 4 tahun dan dengan kelas yang bisa didominasi Asia. Tentu untuk Piala Dunia versi FIFA namanya tidak harus persis seperti di Boxing.

    Sejauh ini dengan jumlah supporter sepakbola di seluruh dunia dan Federasi FIFA dengan anggotanya yang sudah sangat banyak. Sudah lama Eka Tanjung dari Sepakbolanda berfikir keras mencari cara agar ⚽ sepakbola Indonesia bisa maju. Mencari cara bagaimana agar timnas Garuda bisa lolos putaran final piala dunia sepakbola. Mampu bersaing lawan negara-negara besar seperti Brazil, Argentina, Jerman, Spanyol dll.

    Tinggi badan rata-rata orang Indonesia.
    Bukan hanya masalah nutrisi nasi atau roti, tapi otot dan fisik.
    Perbaikan sistem dan perombakan saja tidak mencukupi untuk bisa mengejar ketinggalan fisik.
    Struktur otot kita berbeda dengan ras Eropa maupun ras Afrika yang lebih besar. Pembuluh nadi bangsa Asia lebih sempit daripada bangsa otot besar. Sehingga kita ketinggalan kalau urusannya soal ketahanan kerja otot yang intensif dalam waktu yang lama. 2 x 45 menit.

    Sudah kerap  tim negara-negara Asia yang lolos putaran akhir Piala Dunia, akhirnya kedodoran di babak kedua. Sebagai contoh Jepang dan Korea yang secara training dan fasilitas, minimal sudan setara dengan Eropa dan Amerika, tapi otot mereka tetap tidak bisa menyamai ras Eropa dan Afrika.

    Nah mengingat otot atau fisik kita memang sudah berbeda, maka mustahil kita bisa memenangkan Piala Dunia kalau aturannya masih seperti sekarang. Australia yang kebanyakan pemaiannya ras Eropa, akan terus-terusan lolos Piala Dunia dengan merebut jatah negara lain Asia.

    Jadi intinya, Eka Tanjung ingin mengajak kita melihat ke dalam. Menyadari bahwa nasib sepakbola kita saat ini seperti Basket dan Bola Volly, sampai kapanpun sulit untuk menandingi Eropa dan Amerika. Kecuali kalau ada klasifikasi berat atau tinggi badan. Agar semua bangsa berkesempatan menjadi juara dunia.

    Sekarang tugas Asia untuk menggugah pemikiran ini dan menyampaikan kepada FIFA. Kecuali FIFA tidak takut kehilangan kepercayaan Asia, maka mereka akan mendengar dan dalam waktu yang tidak lama akan bergeser pemikiran ke arah 4 kelas dalam Piala Dunia sepakbola.

    Caranya bagaimana? Itu perlu dibahas dalam Asosiasi Sepakbola Asia, AFC. Mari kita bermimpi namun realistis, jangan hanya bermimpi di siang bolong. 

    PSV Juara Liga Belanda

    $
    0
    0

    PSV Eindhoven menobatkan diri sebagai juara liga Belanda, karena Ajax lupa menang. Ditahan imbang de Graafschap, Ajax Amsterdam tersusul PSV di hari akhir, Ahad 8 Mei 2016.

    Ribuan massa di Kota Lampu Eindhoven meledak, bersorak gembira setelah wasit di Doetinchem membunyikan peluit panjang dengan akhir imbang 1-1. Hasil imbang antara Ajax dengan De Graafschap ini dipandang sebagai kejutan.


    Semua persiapan di Amsterdam untuk perayaan, jadi batal. Di sisi lain PSV Eindhoven pun sejatinya tidak menduga Ajax bakal melepas genggaman gelar juara yang sudah tinggal selangkah. Sebab secara materi dan logika, Ajax seharusnya tidak akan kesulitan mengalahkan de Graafschap yang bercokol di zona bawah. 

    Hampir semua kalangan sudah menduga pesta akan digelar di Leidseplein Amsterdam. Inilah tragik dalam sepakbola. Semua bisa berubah dalam hitungan menit. Frank de Boer pelatih Ajax sudah mengantongi sukses 4 kali bersama Ajax, tidak berhasil melengkapi jadi 5. 

    Pertandingan di hari terakhir kompetisi membalik keadaan 180 derajat. PSV yang memulai laga di PEC Zwolle sebagai runner-up di bawah Ajax. Dengan selisih jumlah goal dari formasi Amsterdam.

    PSV sejatinya menggantungkan nasibnya pada hasil di lapangan lain di Doetinchem antara De Graafschap menjamu Ajax. Pertandingan di hari pamuncak itu memang digelar serempak. KNVB ingin agar tidak ada klub yang lebih dahulu mulai dan lainnya bisa membaca pertandingan sebelumnya. Semua pertandingan digelar mulai 14:30 sore.

    Pesta
    Dengan kemenangan 1-3 dari PEC Zwolle dan Ajax imbang, maka PSV yang jadi juara. Publik Eindhoven tidak menduga kejatuhan bulan. Maka mereka tidak siapkan pesta untuk hari kemenangan. Baru setelah benar-benar juara, mereka melakukan rapat darurat dan membangun pesta di Alun-Alun Balaikota Eindhoven.

    300M
    Salah satu keuntungan menjadi juara liga Belanda adalah langsung masuk putaran group di Liga Champions. Kompetisi dengan klub-klub besar dengan pemasukan dari berbagai sudut yang mencapai 20 juta euro atau sekitar Rp. 300 M untuk PSV.



    Keturunan Indonesia Latih Ajax Amsterdam

    $
    0
    0

    Pemain #keturunan Indonesia mendapat kehormatan untuk melatih salah satu tim Ajax Amsterdam. Jumlah pelatih berdarah Indonesia di Ajax nambah lagi. 


    Setelah Simon Tahamata menjadi pelatih teknik pendidikan sepakbola di Akademi Ajax Amsterdam September 2014. Kini giliran pemain #keturunan lainnya yang mendapat kesempatan sharing ilmu dengan bakat-bakat di Akademi de Toekomst.



    John Heitinga#keturunan Indonesia menandatangani kontrak di Ajax sebagai pelatih bek untuk U19 dan Jong Ajax. Februari lalu John Heitingan mengumumkan gantung sepatu setelah come back nya ternyata kurang beruntung di Ajax. Ia secara terbuka menyatakan keinginan lanjut menjadi pelatih di Ajax.




    Keinginan itu tampaknya sekarang terrealisasi, John menandatangani kontrak jadi pelatih di Ajax sampai musim panas 2018. John merupakan salah satu dari ratusan praktisi sepakbola keturunan Indonesia di Belanda. Hampir di setiap klub sepakbola profesional maupun amatir selalu ada saja anggota yang punya kaitan darah dengan Indonesia.

    Sebuah aset yang luar biasa untuk dimanfaatkan dengan baik. Belanda sudah mengangkut rempah dari Nusantara, sekarang giliran Indonesia yang mengangkut keturunan kembali untuk membenahi sepakbola. Agar kita tidak dilibas habis oleh Malaysia, Filipina dan Timor Leste.

    Belanda, Lalu Lintas Lancar Jaya

    $
    0
    0


    Mengemudi Kendaraan Bermotor di Belanda sangat nyaman. Jalur dan aturannya jelas.

    Supirsantun Buang Sampah ke Tempat Penampungan Sampah

    $
    0
    0



    Eka Tanjung dari Sepakbolanda, masih tinggal di Belanda. Kali ini ada info video mengenai membuang sampah pada tempatnya. Simak Video Youtube ini.
    Viewing all 67 articles
    Browse latest View live