Quantcast
Channel: SEPAKBOLANDA
Viewing all 67 articles
Browse latest View live

Keturunan Indonesia ini Bantu Penghijauan Indonesia

$
0
0
VanderMaarel

Mark van der Maarel sungguh berhati mulai. Tanpa berfikir panjang pemain keturunan Indonesia ini menyatakan dukungan program Pohon Rantau. Jersy FC Utrecht dilelang hasilnya untuk penghijauan. 

Kapten FC Utrecht #keturunan Indonesia itu menyumbangkan satu jersey FC Utrecht bertandatangan hampir semua pemain untuk program penghijauan di bukit Pacet Cianjur Jawa Barat.

Tetap Semangat
Ketika dihubungi, Mark baru saja sehari merampungkan pertandingan kompetisi liga Belanda lawan PSV Eindhoven. Badannya masih lelah karena pertandingan itu sangat berat. Tapi mendengar penyampaian Eka Tanjung dari Sepakbolanda, mengenai program yang dijalankan oleh GKI (Gerakan Kebaikan Indonesia) bekerjasama dengan GIF di Jakarta, tanpa ragu dia menyangguhi dukungan.

Jersey FC Utrecht musim kompetisi 2015/2016 ini ditandatangani oleh hampir semua pemain seleksi FC Utrecht. Ukurannya S dan sudah dipegang dan ditandatangani oleh team FC Utrecht.
"Saya akan usahakan semua kawan-kawan menandatangani shirt ini. Kami ingin juga mendukung program Pohon Rantau," ungkap sang kapten kepada Sepakbolanda lewat pesan singkat di Whatsapp.
FCUtrecht

Dukungan Mark van der Maarel itu makin kuat ketika menemukan pemaparan di Indonesienu.nl Situs berbahasa Belanda yang memberikan informasi terkini tentang Belanda dan Indonesia. Berkat publikasi di Indonesienu.nl itu akhirnya publik luas Belanda juga mendukung aksi ini. Bukan saja orang keturunan Indonesia.

Pohon_Rantau_01 Penanaman Massal PohonPohon_Rantau_02
Pendataan Nama dan Lokasi

Pohon_Rantau_03
Tiap Pohon Berkalungkan Nama

Eka Tanjung yang menjadi salah satu sukarelawan program Adopsi Pohon Rantau ini menerima donasi dari orang-orang bule Belanda. Ternyata mereka membaca di Indonesienu.nl  dan peduli Indonesia.

Salah satunya pemain #keturunan Indonesia, Mark van der Maarel ini, yang berujung donasi  jersey FC Utrecht. Shirt ukuran S istimewa yang juga ditandatangani oleh Sebastian Haller, bintang FC Utrecht itu dilelang di situs ini.

Lelang sudah ditutup, pemenangnya: Sdr. Imam dari Bobor pada Rp. 620.000. Selamat!

Dua Keturunan Indonesia Lolos Jong Oranje

$
0
0

Dua pemain keturunan Indonesia di Belanda terseleksi masuk seleksi timnas muda Jong Oranje. Mereka akan menjalani pemusatan latihan akhir Maret 2016 ini di Spanyol.


Kevin Diks dari Vitesse Arnhem dan Thom Haye dari AZ Alkmaar dipanggil oleh pelatih Fred Grim untuk mengikuti pemusatan latihan yang akan digelar di La Manga Spanyol lawan rekan seusia dari Norwegia 25 Maret 2016.

Tiga hari kemudian Kevin dan Thom #keturunan #Indonesia itu direncanakan bertanding lawan Serbia di San Pedro de Pinatar, kawasan pantai yang nyaman di Spanyol Selatan.

Berikut ini susunan pemain seleksi sementara yang mendapat kehoramatan untuk bergabung dengan timnas Jong Oranje asuhan Fred Grim.


  • Kevin Diks (Vitesse), 
  • Thom Haye (AZ),
  •  Danny Bakker (ADO Den Haag), 
  • Sven van Beek (Feyenoord), 
  • Joshua Brenet (PSV), 
  • Nathan Aké (Watford),
  • Dabney Dos Santos (AZ), 
  • Anwar El Ghazi (Ajax), 
  • Kingsley Ehizibue (PEC Zwolle), 
  • Maarten de Fockert (sc Heerenveen), 
  • Mickey van der Hart (PEC Zwolle), 
  • Hans Hateboer (FC Groningen), 
  • Jorrit Hendrix (PSV), 
  • Wesley Hoedt (Lazio), 
  • Hidde Jurjus (De Graafschap), 
  • Patrick Joosten (FC Utrecht), 
  • Rick Karsdorp (Feyenoord), 
  • Ricardo Kishna (Lazio), 
  • Terence Kongolo (Feyenoord), 
  • Derrick Luckassen (AZ), 
  • Queensy Menig (PEC Zwolle), 
  • Joris van Overeem (AZ), 
  • Bart Ramselaar (FC Utrecht), 
  • Karim Rekik (Olympique Marseille), 
  • Daley Sinkgraven (Ajax), 
  • Gyliano van Velzen (FC Volendam),
  • Tonny Vilhena (Feyenoord) dan 
  • Lucas Woudenberg (NEC).





Mantan Pemain Persib Bandung, Muncul di Klub Belanda

$
0
0

Sekitar tiga tahun lalu ia masih memperkuat tim kebanggan kota kembang Bandung, Persib. Kini pemain ini menjalani latihan bersama klub profesional Belanda, FC Emmen. Tampaknya dia sedang mempersiapkan diri untuk mengincar peluang baru.


Sergio van Dijk pemain naturalisasi Belanda Indonesia, kembali ke tanah kelahirannya di Belanda. Sepakbolanda menemukan Sergio berlatih bersama FC Emmen. Bomber yang pernah bermain di Persib itu kini mempertahankan kebugarannya di klub asalnya dulu. Klub profesional itu berlaga di liga dua Belanda, de Jupiler League. Kepada Eka Tanjung dari Sepakbolanda, Sergio membenarkan dirinya ikut latihan dengan FC Emmen. 

Kedepannya dia tetap berniat untuk bermain di klub lain. Masih belum jelas klub barunya. Sepanjang karirnya Sergio van Dijk pernah memperkuat: FC Groningen, Helmond Sport, Queensland Roar dan Persib Bandung, Esfahan Iran dan Suphanburi di Thailand.

Berita Keturunan Indonesia di Belanda !

$
0
0

Berbagai berita tentang pemain keturunan Indonesia di Belanda. Ezra Walian, Thom Haye, Kevin Diks, Kenny Tete, John Heitinga dan Sergio van Dijk.


Ezra Walian
Pemain keturunan Indonesia, Ezra Walian semakin dekat dengan impiannya. Hari ini untuk pertama kali ia menjalani latihan bersama tim utama Ajax. Di dinding Facebooknya, Ezra menyebutkan bahwa ia merasakan satu langkah menuju impian. Pemain junior U19 Ajax itu seperti rekan-rekan lain, bermimpi bisa debut di tim utama Ajax dan bermain di Stadion ArenA. Semoga impiannya segera menjadi kenyataan. Dalam foto itu Ezra berjalan di belakang bek kiri ajax, Michels Diks.

Thom Haye dan Kevin Diks
Dua pemain keturunan Indonesia di Belanda terseleksi masuk seleksi timnas muda Jong Oranje. Mereka akan menjalani pemusatan latihan akhir Maret 2016 ini di Spanyol Kevin Diks dari Vitesse Arnhem dan Thom Haye dari AZ Alkmaar dipanggil oleh pelatih Fred Grim untuk mengikuti pemusatan latihan yang akan digelar di La Manga Spanyol lawan rekan seusia dari Norwegia 25 Maret 2016. Tiga hari kemudian 28 Maret, Kevin dan Thom #keturunan #Indonesia itu direncanakan bertanding lawan Serbia di San Pedro de Pinatar, kawasan pantai yang nyaman di Spanyol Selatan.


Kenny Tete kembali menjalani latihan dengan Ajax Amsterdam mulai Rabu silam. Selama beberapa bulan ini keturunan Indonesia Mozambique itu mengalami cedera enkel band robek pada 23 Januari 2016 lalu. Bek tangguh keturunan Indonesia berusia 20 tahun itu menjalani latihan ringan di kompleks pelatihan Ajax de Toekomst. Sebelum cedera Tete merupakan pilar penting di lini belakang kanan. coach Ajax Frank de Boer mengutamakan Tete ketimbang saingannya Ricardo van Rhijn.


Arjen Robben, memang bukan pemain keturunan Indonesia. Sepakbolanda membawa namanya dalam tulisan ini karena pemain top Belanda yang bermain di Bayern Munchen itu sekarang mulai memikirkan untuk masa pensiun. Ia 'terbangunkan' oleh keputusan John Heitinga. Keturunan Indonesia yang menggantungkan sepatunya diusia yang tergolong belum tua.


Dalam wawancara dengan media Jerman, Robben menyebutkan:"Saya memang masih menikmati sepakbola. Tapi ketika mendengar John Heitinga memutuskan gantung sepatu, saya jadi berfikir juga. Memang kalau sudah di atas 30 tahun kita jadi berfikir ke sana." Robben 23 Januari 1984 sama-sama bermain di timnas Belanda dengan Heitinga pada final Piala Dunia di 2010. Robben nyaris cetak goal dan Heitinga dikartumerah pada laga pamungkas yang dimenangi Spanyol itu.

Sergio van Dijk pemain naturalisasi Belanda Indonesia, kembali ke tanah kelahirannya di Belanda. Sepakbolanda menemukan Sergio berlatih bersama FC Emmen. Bomber yang pernah bermain di Persib itu kini mempertahankan kebugarannya di klub asalnya dulu. Klub profesional itu berlaga di liga dua Belanda, de Jupiler League. Kepada Eka Tanjung dari Sepakbolanda, Sergio membenarkan dirinya ikut latihan dengan FC Emmen. 

Kedepannya dia tetap berniat untuk bermain di klub lain. Masih belum jelas klub barunya. Sepanjang karirnya Sergio van Dijk pernah memperkuat: FC Groningen, Helmond Sport, Queensland Roar dan  Persib Bandung, Esfahan Iran dan Suphanburi di Thailand.

Yussa Nugraha, Akhirnya Tak Berdaya!

$
0
0

Yussa Nugraha, anak Nusukan Solo yang saat ini bermain liga di Belanda bersama klub SC Feyenoord terpaksa istirahat karena cedera kaki yang tak kunjung sembuh. Nothing is Impossible Son!


Otot Robek
Karena sudah beberapa pekan berjalan dan dia tetap menjalankan kegiatan sepakbola, keluhan kakinya tidak kunjung berkurang. Karena terus mengeluhkan sakit akhirnya ia pergi ke Radiolog, dokter Rumah Sakit menggunakan sinar-X memeriksa telapak kaki kanan bocah kelahiran 21 Maret 2001. Dokter tidak menemukan retak atau tulang patah pada kakinya. Namun ada otot yang robek ringan.

"Kemarin saya ke Radiolog dan di foto sinar-x. Hari ini mendapat hasilnya. Untung saja tidak ada yang patah, hanya sedikit ada otot yang robek."

Sebuah cedera yang lumrah dialami setiap pemain sepakbola. Sepakbolanda melihat sendiri Yussa pada event seleksi bakat 3 Maret lalu untuk akademi profesional, kakinya diganjal dengan bantalan kecil untuk menahan rasa sakit.

Yussa, Adam, Eka, Aldo dan Nicho


Saran Kenneth
Ketika itu sepakbolanda dan Kenneth Butter sebagai mental coach dan scout TanjungPro terperanjat dengan Yussa yang tetap ingin bermain di ajang seleksi itu dengan kondisi yang kurang baik. Oom Kenneth menganjurkan agar Yussa sementara berhenti main sepakbola dan pergi ke dokter. "Kalau kamu ingin jadi pemain profesional. Please Act Like Prof Too!"

Berperilakulah sebagai profesional. Bagi Kenneth yang sudah sukses membimbing Kevin Strootman, Giorginio Wynaldum dan Anwar El Ghazi, mengatakan bahwa "kita harus mendengarkan badan kita."



Orang tua atau pembimbing berkewajiban menyarankan anak didiknya untuk tidak memaksakan diri. Kenneth yang sudah puluhan tahun berpengalaman soal bimbingan bakat itu mengatakan,

"jangan hanya mendengar nafsu dan keinginan anak saja. Tapi lihat pula kondisi yang sesungguhnya. Sebab anak itu walaupun kakinya patah, tetap ingin terus main bola. Kita orang dewasa harus mengingatkan, bahaya kalau badan dipaksa."

Ikut Lega
Eka Tanjung dari Sepakbolanda ikut lega, mendengar kabar Yussa Nugraha akan istirahat dari main sepakbola selama satu sampai dua pekan. Itu adalah anjuran dari dokter. Lalu bagaimana kalau ada kesempatan untuk unjuk kemampuan seperti undangan trial yang diterima Yussa belakangan ini?

Menjawab pertanyaan itu Kenneth Butter, pemburu bakat keturunan Indonesia itu memberikan saran agar bijaksana. "Lebih baik Yussa jujur saja kepada coach yang mengundang dan mengujinya. Katakan sedang cedera. Jangan dipaksakan main."

Aldo, Adam, Kenneth, Yussa, Edi, Nicho, Theny dan Mama Susi.


Peringataan itu bukan tanpa alasan, kata prioa kelahiran Plaju Sumsel itu
"Percuma saja kita unjuk kebolehan kalau sedang cedera. Toh kita tidak akan bisa memberikan 100% kemampuan kita. Sedangkan untuk bisa terjaring seleksi, kamu harus bisa berprestasi 150%."

Jadi Parah
Dengan istirahat selama dua pekan ini Yussa diharapkan bisa rest dan memberi kesempatan badannya pulih, agar bisa berprestasi lebih baik. Sebab cedera tidak akan sembuh kalau dipaksakan. Adanya hanya akan menjadi lebih parah.

Nothing is impossible my friend,”
Dalam pesannya kepada Eka Tanjung dari Sepakbolanda, Yussa mengatakan bahwa dirinya terpaksa harus melewatkan trial ke tiga dan terakhir di Akademi NAC Breda. "Sayang saya tidak bisa ikut trial terakhir di NAC. Tapi saya tetap optimis dan menikmati sepakbola."


Ronaldo
Untuk situasi Yussa saat ini. Dan bagi kawan-kawan lain yang sedang kurang mujur dalam sepakbola. Mari kita memperhatikan one liner yang kerap diungkap Jorge Mendes, manajer Cristiano Ronaldo, CR7. Sang manajer bintang Real Madrid itu selalu bilang  Nothing is impossible my friend.   Itu pula yang ingin Sepakbolanda katakan kepada Yussa Nugraha saat ini. "Nothing is Impossible Son!"

Kenangan Gawang Bolong dan Tendangan Pisang

$
0
0
Gawang Bolong

Kenangan masa lalu sulit dilupakan. Memori masa silam yang tidak mudah dihapuskan tentang gawang bolong di lapangan kampung, Gunung Kemukus.

Eka Tanjung ingat betul 40 tahun lalu nonton sepakbola di lapangan Ngandul ini. Karena tinggal dengan Kakek dan Nenek yang hanya 300 meter dari lapangan ini. Terpancing dengan hiruk pikuk penonton dan team yang datang dengan sepeda dan Colt Misubishi bak terbuka. Ramai-ramai berkonvoi melewati jalan depan rumah kami, sambil menabuhi bedug terbuat dari kulit sapi dan drum besi bekas aspal. Mungkin bedug itu dipinjam dari musollah sebelah.

Massal
Mendapati publik yang massal menyemut untuk menyaksikan partai Final Piala HUT Kemerdekaan RI, mempertandingan team dari Mojopuro dan Nganti. Tidak jarang partai-partai final seperti itu berujung pada permusuhan. Kerap penulis ketika itu masih 7 tahun, mendapati tawuran antara pemain dan penonton. Bebatuan beterbangan bak, hujan salju. Cuman gara-garanya sederhana saja.
Tendangan Pisang
Tendangan pojok diklaim sebagai goal murni karena berbentuk pisang. Sementara itu di partai final piala HUT Kemerdekaan itu mempertaruhkan kebanggaan kampung dan kesuksesan di depan mata para gadis desa yang berambut diblow dan muka putih pakai Cream Kelly.


Diprotes
Akibatnya team lawan memprotes goal yang tercipta oleh tendangan pisang Kang Parmin yang ketika itu dijuliki Platini dari Gunung Kemukus. Perbandingan yang sekarang mungkin akan disesali oleh Kang Parmin, karena Platini ternyata koruptor.

Tendangan pisang kang Parmin jauh lebih keren dari gol-gol yang ada di video bawah ini. Penulis duduk di belakang gawang hampir 1 meter di bawah mistar gawang Mojopuro. Pisannya kang Parmin tampak sangat cihui!



Sontak saja, ratusan penonton yang sudah bersenjatakan tongkat, pentungan berikat bendera Merah Putih, ada yang merah di atas dan ada yang merah terbalikdi bawah. Meraka saling tunjuk dan saling berteriak, bahkan kawan satu sekolah pun bisa menjadi musuh. Sentimental kampunglah yang saat itu lebih diutamakan. Mata jadi gelap, lupa diri. Jadi mirip dengan Yugoslavia jelang runtuhnya. 
Mario Kempes
Masih bocah namun Eka Tanjung melihat sepakbola merupakan olah raga yang banyak penggemarnya. Nama Mario Kempes dan Johan Cruijff sering kali terdengar dari perbincangan orang-orang besar yang saat itu paling faham sepakbola. Hanya karena kebetulan mengenal nama-nama pemain, pelatih dan nama negara saja sudah mengklaim sebagai orang paling ngerti sepakbola.
Bukan Gawang Saja Yang Bolong. Jalan pun masih bolong-bolong.
Eka Tanjung dari Sepakbolanda sejak awal memang awam soal sepakbola, sampai dengan hari ini masih belum tahu banyak soal sepakbola. Ketika masih berusia tujuh tahun ini belum paham tentang sepakbola. Sebagai bocah yang masih ingusan dan berbaju kodok dengan sapu tangan yang dipenitikan untuk mengusap ingus yang sesekali meler dari hidung peseknya.
Walau masih kecil, tapi Eka Tanjung sudah mencatat bahwa sepakbola adalah olah raga yang mengerikan dan mirip film perang  Cowboy Rin Tintin lawan Indian. Tanpa faham mana yang salah dan mana yang benar.
Gara-gara gawang tanpa jaring ini, akhirnya pawai 17 Agustusan kita saksikan banyak anak-anak yang berbaris memegang Bambu Runcing seolah melawan Belanda. Tapi faktanya, tak sedikit yang sehari sebelumnya telah 'berperang' bukan lawan Belanda, tapi lawan saudara sendiri dari kampung seberang.

Sambil berteriak :"Ganyang Belanda, Merdeka!" para serdadu cilik berkepala pakai perban gara-gara dihinggapi bebatuan di partai final sepakbola di Gunung Kemukus, 40 tahun silam. (Djen.)

Sepakbola bukan Pohon Singkong !

$
0
0

Sementara di Indonesia masih sibuk membicarakan KLB dan bentuk organisasi sepakbolanya, di dunia lain sudah melakukan trobsan berani.

Suriname dan Curacao dua negara bekas jajahan Belanda sudah mulai membidik pemain keturunan kelahiran Belanda. Indonesia juga bisa melakukan itu. Kita punya aset luar biasa sepakbola di Belanda. Ratusan pemain dan praktisi sepakbola yang punya darah #keturunan Indonesia.


Potensi Besar


Pelatih, pemain, officials, staf teknis bisa dilumat menjadi minimal lima team sepakbola atau sentra pelatihan sepakbola sekelas Marcel Desailly Soccer Academy di Ghana yang mumpuni. Bahkan dengan mudah team bentukan pemain-pemain keturunan, dalam setahun bisa menjadi juara ASEAN.


Suriname dan Curacao

Sama-sama mantan jajahan Belanda seperti Indonesia, tapi Suriname dan Curacao sudah terlebih dulu sadar dan memanfaatkan aset sepakbola di Belanda. Jalan yang akan ditempuh Suriname adalah melakuan perubahan perundangan yang memungkinkan status Dwi Kewarganegaraan kepada pemain timnas. Sebuah pemikiran yang cerdik.

Gino van Kessel pemain keturunan Curacao

Ambil Kembali

Suriname masih dalam proses, namun Curacao sudah menjalankannya. Dahulu Belanda mengambil budak dan rempah dari wilayah jajahan, sekarang kami ambil pemain sepakbola dari Belanda!!
Dampak keputusan Suriname dan Curacao itu dengan merebut kembali pemain sepakbola dari Belanda, sekarang, Curacao di bawah Patrick Kluivert dan Suriname di bawah Dean Goree sedang bersaing di putaran ketiga menuju Piala Dunia Russia 2018.


Negeri Sabar

Mungkin Indonesia masih punya kesabaran menanti sampai 100 tahun lagi sepakbola bisa bangkit dengan sendirinya. Namun mohon dicamkan bahwa untuk bangkit, perlu ada langkah konkrit. Bukan hanya bertikai sebatas menentukan siapa duduk dimana. Tetapi lebih pada siapa yang melakukan pekerjaan apa?


Pohon Singkong

Sepakbola bukan pohon singkong yang didiamkan saja akan tumbuh sendiri dan memberikan buah yang besar-besar. Penulis adalah orang awam, tapi punya keyakinan kalau kita bisa memanfaatkan sumber daya dan aset sepakbola dari Belanda, kita bisa bangkit lebih baik dan lebih massif.

Mantan Pemain PSM Makassar Latih Ajax Amsterdam

$
0
0

Sepakbolanda membaca kabar yang cukup membuat kening  mengerenyit, apalagi berita sebenarnya tidak langsung menghubungkan nama mantan pemain PSM Makassar itu dengan Ajax Amsterdam sebagai klub sepakbola kondang di seluruh dunia. 


Berita itu memang benar dan mendapat rujukan dari berbagai media dan wawancara. Mantan punggawa team Juku Eja ini mendapat tawaran dari direksi Ajax Amsterdam di bawah kepemimpinan direktur sepakbola, Marc Overmars untuk menjadi pelatih Ajax U15 dan U16.

Pagi ini ketika mata masih kriyep-kriyep karena masih belum sepenuhnya terbangun tapi sudah memaksakan diri membaca berita di smart-phone. Kebiasaan buruk yang mulai memakan korban pandangan mata yang mulai buram.

Mantan pemain PSM Makassar itu adalah: Richard Knopper yang sempat menandatangani kontrak pada Januari 2011 untuk dua tahun di klub kondang di Sulawesi Selatan itu. Walaupun Richard belum pernah menginjakkan kakinya di benua Asia namun terbuai rayuan Wim Rijsbergen yang ketika itu menjadi pelatih Juku Eja.

Sebelumnya, Knopper pernah bermain di Ajax, Aris Saloniki Yunani, sc Heerenveen, Vitesse dan ADO Den Haag.

Mulai awal musim depan ini ia bertanggungjawab untuk melatih tim Ajax U15 dan U16 di kompleks de toekomst. Barangkali ada kawan dari Makassar yang mengenal Richard bisa menemuinya di Amsterdam sambin nonton latihan.

Tiga Bakat Indonesia Ketuk Pintu Akademi Prof Belanda

$
0
0


Mengucap syukur tiada hentinya Team Sepakbolanda sejak mendengar pengumuman anak-anak bimbingan kami: Sebastian, Nicho dan Adam Putra lolos terpilih sebagai pemain terbaik ajang seleksi bakat di Belanda. Torehan perstasi yang luar biasa!

Adam, Nicho dan Sebastian terpilih sebagai one of the best 13 players 2015-2016. Adam untuk kategori Seleksi Jonger Oranje U17. Sedangkan Nicho dan Sebastian kategori U19.

Dengan segala kerendahan hati kami menyampaikan berita luar biasa. Ketiga anak kelahiran Jakarta dan Bekasi ini semuanya 100% lolos babak berikutnya. 


Mereka akan dihadapkan pada team akademi propesional sebaya di salah satu klub profesional Belanda. Organisator masih akan mengumumkan lokasi dan akademi yang akan diadukan dengan Adam, Nicho dan Sebastian.
Termasuk waktu pertandingannya. Pengumuman detilnya akan disampaikan kepada Sepakbolanda. Latar belakang dari kesuksesan ini adalah info sederhana yang didapat Eka Tanjung yang terus mencari celah dan peluang bagi para bakat Indonesia untuk bisa meraih cita-citanya di Belanda ini. 

Banyak tawaran diberikan kepada pemain muda, namun sayang sekali kurang dipublikasi dalam bahasa Inggris sehingga tidak menjangkau publik di luas Indonesia. sejauh ini event-event ini ditulis dalam bahasa Belanda atau hanya disebar untuk kalangan khusus saja.
Semoga Sepakbolanda menjadi jembatan kecil yang reyot tapi bisa mengantar anak-anak menyeberang.

Namun demikian sukses yang diraih semata berkat keseriusan anak-anak dalam berlatih dan mendengarkan masukan dari pihak dan tokoh-tokoh seperti di bawah ini:
1. Jason Latumaerissa (Personal Trainer)
2. Kenneth Butter (scout SPARTA Rotterdam)
3. Guus Griët (Coach senior lisensi UEFA)
4. Karel Wattimury (scout Feyenoord Rotterdam)
5. Seluruh Jajaran klub SC Buitenboys
6. Damsko Soccer School Amsterdam

7. Marcet Soccer Academy Barcelona
8. Asupan Nutrisi Tradisional Indonesia dari Warung bu Jesty
9. Wisata dan tour Serbalanda


Link: 






 Wisata Bersahabat



















PSV Juara Liga Belanda

$
0
0

PSV Eindhoven menobatkan diri sebagai juara liga Belanda, karena Ajax lupa menang. Ditahan imbang de Graafschap, Ajax Amsterdam tersusul PSV di hari akhir, Ahad 8 Mei 2016.

Ribuan massa di Kota Lampu Eindhoven meledak, bersorak gembira setelah wasit di Doetinchem membunyikan peluit panjang dengan akhir imbang 1-1. Hasil imbang antara Ajax dengan De Graafschap ini dipandang sebagai kejutan.


Semua persiapan di Amsterdam untuk perayaan, jadi batal. Di sisi lain PSV Eindhoven pun sejatinya tidak menduga Ajax bakal melepas genggaman gelar juara yang sudah tinggal selangkah. Sebab secara materi dan logika, Ajax seharusnya tidak akan kesulitan mengalahkan de Graafschap yang bercokol di zona bawah. 

Hampir semua kalangan sudah menduga pesta akan digelar di Leidseplein Amsterdam. Inilah tragik dalam sepakbola. Semua bisa berubah dalam hitungan menit. Frank de Boer pelatih Ajax sudah mengantongi sukses 4 kali bersama Ajax, tidak berhasil melengkapi jadi 5. 

Pertandingan di hari terakhir kompetisi membalik keadaan 180 derajat. PSV yang memulai laga di PEC Zwolle sebagai runner-up di bawah Ajax. Dengan selisih jumlah goal dari formasi Amsterdam.

PSV sejatinya menggantungkan nasibnya pada hasil di lapangan lain di Doetinchem antara De Graafschap menjamu Ajax. Pertandingan di hari pamuncak itu memang digelar serempak. KNVB ingin agar tidak ada klub yang lebih dahulu mulai dan lainnya bisa membaca pertandingan sebelumnya. Semua pertandingan digelar mulai 14:30 sore.

Pesta
Dengan kemenangan 1-3 dari PEC Zwolle dan Ajax imbang, maka PSV yang jadi juara. Publik Eindhoven tidak menduga kejatuhan bulan. Maka mereka tidak siapkan pesta untuk hari kemenangan. Baru setelah benar-benar juara, mereka melakukan rapat darurat dan membangun pesta di Alun-Alun Balaikota Eindhoven.

300M
Salah satu keuntungan menjadi juara liga Belanda adalah langsung masuk putaran group di Liga Champions. Kompetisi dengan klub-klub besar dengan pemasukan dari berbagai sudut yang mencapai 20 juta euro atau sekitar Rp. 300 M untuk PSV.



Keturunan Indonesia Latih Ajax Amsterdam

$
0
0

Pemain #keturunan Indonesia mendapat kehormatan untuk melatih salah satu tim Ajax Amsterdam. Jumlah pelatih berdarah Indonesia di Ajax nambah lagi. 


Setelah Simon Tahamata menjadi pelatih teknik pendidikan sepakbola di Akademi Ajax Amsterdam September 2014. Kini giliran pemain #keturunan lainnya yang mendapat kesempatan sharing ilmu dengan bakat-bakat di Akademi de Toekomst.



John Heitinga#keturunan Indonesia menandatangani kontrak di Ajax sebagai pelatih bek untuk U19 dan Jong Ajax. Februari lalu John Heitingan mengumumkan gantung sepatu setelah come back nya ternyata kurang beruntung di Ajax. Ia secara terbuka menyatakan keinginan lanjut menjadi pelatih di Ajax.




Keinginan itu tampaknya sekarang terrealisasi, John menandatangani kontrak jadi pelatih di Ajax sampai musim panas 2018. John merupakan salah satu dari ratusan praktisi sepakbola keturunan Indonesia di Belanda. Hampir di setiap klub sepakbola profesional maupun amatir selalu ada saja anggota yang punya kaitan darah dengan Indonesia.

Sebuah aset yang luar biasa untuk dimanfaatkan dengan baik. Belanda sudah mengangkut rempah dari Nusantara, sekarang giliran Indonesia yang mengangkut keturunan kembali untuk membenahi sepakbola. Agar kita tidak dilibas habis oleh Malaysia, Filipina dan Timor Leste.

Berita Keturunan Indonesia di Belanda

$
0
0

Di akhir kompetisi 2015-2016 ini banyak berita bermunculan dari para pemain sepakbola #keturunan Indonesia di Belanda. Menarik mengamati praktisi sepakbola yang merupakan aset penting Indonesia di luar negeri. Radja Nainggolan, Jason Oost, Ricardo Moniz, Kenny Tete, Thom Haye, Navaronne Foor


Radja Nainggolan (08/05/2016) mencetak gol pembukaan kemenangan AS Roma, 3-0 atas Chievo Verona. Pertandingan ini istimewa bukan karena kemenangannya tapi karena Francesco Totti legendaris klub Roma itu memainkan cap ke 600nya untuk AS Roma.

Prestasi gemilang yang dipamerkan gelandang keturunan Batak Belgia itu luar biasa di AS Roma. Dia bahkan menjadi sorotan klub-klub besar. Di antaranya Chelsea. Selain itu Radja akan menjadi satu-satunya pemain keturunan Indonesia yang berlaga di Euro 2016 di Prancis.


Jason Oost didapuk menjadi pahlawan FC Almere City setelah mencetak hattrick pada laga tandang di play-off promosi degradasi. Berkat tiga goal yang diciptakan pemain keturunan Indonesia ini maka Almere City melaju ke babak final dan bertemu dengan Willem II untuk menentukan siapa yang berhak mendapat satu kursi di liga tertinggi Belanda de Eredivisie. Sebagai apresiasi kepada permainan baiknya, Jason Oost ditawari perpanjangan kontrak di kota Almere. Selamat Jason!

Ricardo Moniz, pelatih ulung keturunan Indonesia ditunjuk sebagai pelatih baru FC Eindhoven. Ricardo diharapkan bisa membawa klub kecil Eindhoven itu dari liga dua ke liga tertinggi di Play-off. Untuk mencapai target itu FC Eindhoven harus mengalahkan FC Volendam. Ricardo dikenal sebagai pelatih yang punya visi tersendiri. Dia masih memiliki asa dan kepedulian pada Indonesia.

"Suatu saat saya akan melatih timnas Indonesia untuk membangkitkan sepakbola di negeri leluhur saya."Ricardo Moniz kepada Eka Tanjung dari Sepakbolanda tahun lalu. Moniz menandatangani kotrak di Eindhoven untuk dua musim. Sebelumnya dia berpengalaman panjang sebagai pelatih Notts County, Red Bull Salzburg dan 1860 München.

Kenny Tete, bek kanan Ajax Amsterdam keturunan Indonesia. Ia dipandang sebagai talent yang bakal menjadi besar. Tidak mengherankan jika bek muda ini dikaitkan dengan klub juara Liga Jerman, Bayern Munchen. Klub ini konon melihat Kenny Tete sebagai penerus Philipp Lahm yang akan segera gantung sepatu.

Thom Haye, kemungkinan meninggalkan AZ. Kontrak gelandang cerdas keturunan Indonesia ini tidak diperpanjang. AZ sendiri sebenarnya ingin mempertahankan putra klub berusia21 tahun ini, namun perundingan dihentikan karena tidak mencapai kata sepakat.

Kepergian Haye berarti bagi AZ perpisahan dengan anak didik hasil pembibitan di Akademi AZ yang sudah memulai sepakbola sejak usia 11 tahun. Musim lalu Thom Haye bermain 25 kali untuk  AZ dan mencetak satu goal.

Nasib Navarone Foor juga masih belum menentu. Keturunan ini nampaknya juga akan meninggalkan NEC Nijmegen mencari tantangan yang lebih besar di klub yang lebih besar juga. Kita nantikan saja apakan Nav bisa mendapatkan klub-klub yang dinantikan. Gelandang NEC ini sebenarnya memiliki kualitas yang baik. Bisa mendongkrak kualitas sepakbola Indonesia. Kalau ada Dwi Kewarganegaraan, diyakini sepakbola Indonesia akan mendapat suntikan luar biasa.

Keturunan Indonesia Juarai Liga Belanda

$
0
0

Ezra Walian, striker #keturunan Indonesia mengobati kepedihan yang dirasa tim utama Ajax yang 'kehilangan' gelar juara eredivisie direbut PSV, beberapa hari sebelumnya. Bersama timnya Ajax U19, Ezra mengalahkan rival PSV  U19, 1-0.


Gol semata wayang yang diciptakan Abdelhak Nouri (Apie) itu sekaligus merupakan penentu bagi team asuhan Gery Vink untuk menobatkan diri sebagai juara liga tertinggi Belanda, untuk  kelompok usia U19.


Kemenangan 1-0 itu bisa dikatakan mengejutkan. Berkat tendangan bebas oleh Abdelhak Nouri di menit 55. Sebab beberapa bulan sebelumnya 13 Februari 2016 lalu, team yang sama Ajax A1 menelan kekalahan telak 0-4 di kandang PSV A1.





Bedanya, kekalahan Februari itu Nouri gelandang serang keturunan Maroko, tidak diturunkan. Ia sudah sering dipakai di team lebih tinggi Jong Ajax U21, karena permaiannya sudah sejak awal menonjol.



Kebersamaan Nouri dengan Ezra Walian sudah terjalin sejak awal kedatangan Ezra dari AZ. Nouri dan Ezra merupakan pemain pilar pada formasi juara Lion Cup di Singapura Juni 2012.

Kemenangan Ezra dan kawan-kawan atas PSV dipandang sebagai pembalasan langsung atas 'melesetnya' gelar tim Utama Ajax yang terjadi pada Ahad silam.

Formasi asuhan Frank de Boer ditahan imbang 1-1 oleh de Graafschap, team papan bawah. Sedangkan PSV tetap menang 3-1 di PEC Zwolle. Sehingga PSV menobatkan diri sebagai juara liga Belanda, 2015-2016.

Ezra Walian merupakan salah satu pemain #keturunan Indonesia yang berprestasi di Belanda ini. Sepakbolanda menulis berbagai artikel dalam perjalanan karir Ezra tahun-tahun belakangan ini.

Links:

Keturunan Indonesia ini Bisa Pertajam Permusuhan antar Klub

$
0
0

Pemain keturunan Indonesia, Navarone Foor akan meninggalkan klub kesayangannya, NEC Nijmegen. Kepergian putra klub, smenimbulkan duka pada suporters, apalagi bila nyeberang ke klub rival Vitesse Arnhem.


UPDATE (12/05/2016): Navarone Foor diberitakan sudah mencapai kesepakatan kontrak empat tahun di Vitesse Arnhem. Seperti sudah diduga berbagai reaksi bermunculan. Banyak yang paham dengan keputusan itu, namun tidak sedikit pula yang kecewa. "Kalau mau bermain di klub yang lebih tinggi ke FC Utrecht saja, jangan ke Vitesse. Itu bukan kemajuan." ungkap supporter yang tidak rela.

Setiap regio di Belanda memiliki rivalitas antar klub. Bahkan ada keluarga bisa terpecah gara-gara beda dukungan klub yang bersaing.

  • Ajax - Feyenoord, 
  • Cambuur - Heerenveen (Belanda Utara)
  • Roda JC - Fortuna Sittard (Belanda Selatan)
  • Vitesse Arnhem - NEC Nijmegen (Derby Gelderland)

Memperruncing
Menyeberang ke kubu lawan, itulah julukan bagi pemain yang berpindah dari satu klub ke klub rival. Hal itu pernah dilakukan Kenneth Vermeer, Simon Tahamata dan Johan Cruyff dari Ajax ke Feyenoord. Sesaat kepindahan itu menimbulkan amarah kubu yang ditinggalkan dan memperruncing pertentangan antara supporters.

Hal ini yang bisa terjadi pula dengan Navarone Foor, yang akan pidah dari NEC Nijmegen ke rival Vitesse Arnhem. Semoga saja kalau itu terjadi, tidak akan menimbulkan pertentangan yang merugikan.

Nilai Jual Tinggi
Navarone sebenarnya punya pilihan lain. Sebab pemain keturunan Maluku Belanda ini punya kualitas yang mumpuni dan nilai jual yang tinggi. Vitesse konon ingin mengikat dengan kontrak jangka panjang dan Nav bisa mendapatkan pemasukan yang signifikan. Lebih besar dari yang ia dapatkan di Nijmegen Bagaimana tidak? Sebab pemain kelahiran Opheusden ini beberapa kali terpilih sebagai Man of The Match. Bahkan dia pernah menyandang sebagai pemain terbaik NEC sepanjang kompetisi.

Kepulauan Kei
Berbekal resume yang menunjang, tidak mengherankan dia kini dapat tawaran berbagai klub. Konon klub-klub Belanda selain Vitesse, masih ada Heerenveen dan FC Utrecht ingin meminangnya. Dan kalau dari luar: Ferencvaros Hungaria juga turut melirik pemain keturunan Kepulauan Kei Maluku Tenggara. 

Timnas Garuda
Pilihan cukup, sekarang kita nantikan saja semoga gelandang serang kelahira 4 Februari 1992 ini bisa mengambil pilihan terbaik dan sepakbolanya semakin meningkat. Pada akhirnya Indonesia diharap bisa menggunakan kontribusinya sebagai pemain untuk timnas Garuda. Mumpung sekarang dia belum pernah diseleksi untuk timnas Oranje Belanda. 

Links:

Chelsea Minati Pemain Keturunan Indonesia

$
0
0


Prestasi gemilang yang dipamerkan Radja Nainggolan, gelandang Batak-Belgia itu luar biasa di AS Roma. Dia bahkan menjadi sorotan klub-klub besar. Di antaranya Chelsea. Selain itu Radja akan menjadi satu-satunya pemain keturunan Indonesia yang berlaga di Euro 2016 di Prancis.

Berita teranyar menyebutkan AS Roma menolak sodoran vulus dari Chelsea senilai 30 juta euro. Sekitar 400 M Rupiah. Tampaknya AS Roma ingin mendapatkan masukan lebih besar lagi. Kita nantikan saja perkembangan mengenai pemain keturunan Indonesia ini. 


Radja Nainggolan (08/05/2016) mencetak gol pembukaan kemenangan AS Roma, 3-0 atas Chievo Verona. Pertandingan ini istimewa bukan karena kemenangannya tapi karena Francesco Totti legendaris klub Roma itu memainkan cap ke 600nya untuk AS Roma.

Links: 

Berkat Hattrick, Keturunan Indonesia ini Disodori Kontrak Baru

$
0
0
Jason Oost dan Gaston Salasiwa

Jason Oost didapuk menjadi pahlawan FC Almere City setelah mencetak hattrick pada laga tandang di play-off promosi degradasi. Prestasi berujung pada tawaran baru kontrak. Padahal dia sudah nyaris tersingkir dari team utama Almere City.


Berkat tiga goal yang diciptakan pemain keturunan Indonesia ini maka Almere City melaju ke babak final dan bertemu dengan Willem II untuk menentukan siapa yang berhak mendapat satu kursi di liga tertinggi Belanda de Eredivisie.



Sebagai apresiasi kepada permainan baiknya mencetak tiga goal dalam satu babak, Jason Oost ditawari perpanjangan kontrak di kota Almere. Selamat Jason!

Pertandingan Playoffs lawan Willem II Tilburg ini akan digelar dua kali. Pertama di kandang Almere City, Jum'at 13 Mei 2016 ini pukul 20:45 waktu setempat.

Sergio van Dijk Kembali ke Persib

$
0
0

Sergio van Dijk pemain keturunan Indonesia, menandatangani kontrak di Persib Bandung. Di bawah besutan coach Dejan Antonic, pemain asal kota Assen Belanda Utara itu akan berlaga semusim.


Striker plotos itu baru saja menginjakkan kakinya lagi di Bandung. Inilah kontrak kedua Sergio van Dijk dengan Persib Bandung. Februari 2013 lalu mantan striker FC Groningen, Helmond Sport dan FC Emmen itu sudah bermain semusim di Bandung. Tiga tahun kemudian, 2016 pemerintah mencabut pembekuan PSSI, kompetisi berjalan lagi dan Sergio bisa merumput di Indonesia lagi. Ia menandatangani kontrak setahun dengan opsi satu tahun.


Setelah putus kontrak pertama di Persib 2014 itu Sergio sempat bermain di Sepahan Iran, Suphanburi di Thailand. Namun hatinya selalu ada di Indonesia. Demikian yang selalu disampaikannya kepada Eka Tanjung dari Sepakbolanda.

Jodoh Persib
Tak heran bila prestasi terbaiknya setelah topskor di Adelaide United Australia, adalah di liga ISL bersama Persib. Dengan kemasan 21 goal dan 10 assists dia dipandang sebagai striker produktif. Kepergiannya dari Persib  tahun 2014 itu bukan karena tidak senang, tapi karena ada persilanangan persepsi.

Nomor 33
Sergio dan Persib seperti sudah berjodoh. Ia kembali ke sarangnya. Sepakbolanda menyambut gembira perkembangan ini, semoga Sergio yang akan menyandang nomor "33" itu akan kembali produktif dan berkontribusi bagi klub yang bermarkas di stadion si Jalak Harupat Soreang Bandung.

Timnas
Selain itu Sergio juga sangat berambisi untuk bisa memperkuat lagi timnas Merah Putih berlambang Garuda itu. Penampilan perdana bersama timnas Indonesia lawan Arab Saudi,  23 Maret 2013  dan laga lawan Belanda pada  7 Juni 2013 bukan laga terakhirnya bagi tanah leluhurnya Indonesia. Semoga langkah-langkah ini disusul oleh pemain-pemain, pelatih, staf, scout keturunan Belanda Indonesia untuk berkontribusi bagi sepakbola Indonesia.
Sepakbolanda kerap mewawancara Sergio dari sejak dia belum menginjakkan kakinya di rumput Indonesia. links:

Joey Suk, Pemain Keturunan Indonesia Memilih Pulang Kampung

$
0
0

Ribuan pemain sepakbola keturunan Indonesia di Belanda, bulan ini tidak bermain liga. Ada yang berlibur dan ada pula yang berganti klub. Joey Suk berpindah klub dari NAC Breda ke cinta lamanya Go Ahead Eagles (GAE)


Kompetisi Belanda mulai kembali 5 Agustus 2016. Saat para pemain sepakbola mengisi sendiri kegiatan selama ‘break’ beberapa pekan. Ada yang berlibur dan ada pula yang mengisi dengan hal-hal lain. Berikut ini beberapa perkembangan pemain keturunan Indonesia di Belanda.

Joey Suk
Pemain keturunan Indonesia kelahiran 9 Juli 1989 pidah klub dari NAC Breda ke klub lamanya Go Ahead Eagles. Kepergiaannya dari NAC bisa dimengerti karena klub Belanda Selatan terdegradasi dari liga tertinggi Eredivisie ke liga dua Eerste Divisie atau Jupiler Leaguea. Kalau bertahan di Breda berarti sebuah kemunduran bagi Joey Suk, secara pribadi. Gelandang box-to-box ini sejatinya digadang untuk bermain di timnas Indonesia, Garuda. Namun karena beberapa sebab, sampai hari ini keingin Suk dan pihak Indonesia belum bisa terrealisasi. Sampai hari ini Joey Suk belum memegang paspor Indonesia.

Suk menandatangani kontrak dua tahun. Kepindahan ke Go Ahead Eagles punya dua makna bagi Joey Suk . Pertama karena Go Ahead, mulai musim depan bermain di liga tertinggi de Eredivisie. Tahun lalu klub Deventer ini berlaga di Jupiler League dan berhasil meraih ticket promosi di liga tertinggi. Bermain di kompetisi paling atas berarti pula tantangan yang lebih besar. Dan namanya terus menjadi pantauan klub asing dan juga dari pihak PSSI jika memutuskan untuk menggunakan kontribusi pemain berdarah Indonesia. Langkah yang dilakukan oleh Suriname, Turki, Maroko dan Antila Belanda.

Aspek kedua dari kepindahan Joey Suk ke Go Ahead adalah ikatannya khusus dengan klub. Ia dianggap sebagai putra GAE, lahir dan besar di Deventer. Sejak kecil bermain sepakbola di klub terbesar kota itu. Keputusan untuk pindah ke Deventer tidak sulit karena semua fans masih tetap merindukan Suk kembali. Seperti halnya Diego Michiels, Suk adalah putra GEA. Semoga dengan kepindahannya ke Deventer bersama keluarganya bisa menjadikan permainan Suk membaik lagi. Dan semoga peluang dipanggil timas Indonesia semakin besar.

Link:

"Pelatih Hebat Belanda Tangani Timnas Indonesia"

$
0
0

"Pelatih sukses Belanda akan menangani timnas sepakbola Indonesia untuk lolos olimpiade Montreal,"demikian bunyi pemberitaan di  Belanda.


Berita ini muncul kembali ketika Eka Tanjung menyelami arsip sejarah hubungan sepakbola Indonesia- Belanda.

Satu kejadian penting sepanjang sejarah hubungan dengan Belanda selain partisipasi timnas Hindia Belanda pada Piala Dunia 1938 adalah hadirnya pelatih kondang Belanda Wiel Coerver melatih timnas Indonesia 1975.

Koran Limburgsch Dagblad menampilkan berita yang kala itu cukup mengejutkan. Pada terbitan 2 Januari 1975, koran Belanda selatan itu memberitakan bahwa Wiel Coerver ke Indonesia.

"Pelatih Feyenoord Wiel Coerver, di akhir musim menjadi pelatih dan coach asosiasi sepakbola Indonesia."

"Ia ditugasi menyiapkan timnas Indonesia menuju Olimpade Montreal. Wiel Coerver ditawari kontrak tiga tahun. Selama di Indonesia ia akan didampingi asisten pelatih asal Limburg."Salah satunya adalah Wim Hendriks. 


Pada Januari 1975 tergolong berita besar yang membuka mata publik Belanda akan keseriusan Indonesia, ingin maju. Indonesia memilih sosok yang flamboyan, pelatih cerdas yang punya theori dan karep sorangan.

Pelatih Sukses
Coerver adalah pelatih sukses ketika mengumumkan berangkat ke Indonesia. Dia baru saja mengantar Feyenoord menjadi juara liga tertinggi Belanda dan menjadi juara Eropa League.

Tahun-tahun itu belum banyak pelatih Eropa yang berangkat ke Asia. Langkah Indonesia dipandang sebagai sebuah gebrakan yang ambisius. Negeri mantan jajahan Belanda itu saat itu sudah mencintai sepakbola, mungkin lebih maju dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand apalagi Filipina.


Pada bulan Mei 1975 kontrak Coerver dengan Indonesia menjadi kenyataan. Mantan pelatih Feyenoord menandatangani kontrak dua tahun sebagai pelatih timnas Garuda. Akhirnya ia melatih dalam dua periode di Indonesia.

Menarik menyimpak beberapa temuan Coervoer soal pemain sepakbola Indonesia. Kepada wartawan Belanda yang menjumpainya Wiel Coerver jelang keberangkatannya untuk kedua kali ke Jakarta.

60 kg
"Saya kesulitan menaikkan berat badan pemain di atas 60 kg. Mereka tetap berbadan ramping."


Di sini menunjukkan betapa Coerver sudah melihat perlunya kekuatan fisik dari pemain sepakbola. Hal itu terbukti tahun-tahun belakangan ini, 40 tahun kemudian di era 2010an pada setiap pemain sepakbola yang mengembangkan otot. Coerver sudah lebih dahulu melihat pentingnya kondisi fisik dan skill  individu.

Spektakuler
Pada wawancara itu Coerver juga mengatakan kesenangannya bekerja di Indonesia.
"Kita banyak berlatih heading sundulan, Saya berlatih keras dengan sekelompok pemain. Hasilnya 
kami berhasil menahan imbang Benfica (Portugal) 1-1. Mereka di Jakarta dalam rangka peringatan kemerdekaan Indonesia ke 30."Pertandingan yang sangat spektakuler."

Dia jelas-jelas senang melatih di Indonesia. 
"Melatih di Indonesia memberikan kebahagiaan yang luar biasa. Para pemain tidak banyak mengeluh. Kami berlatih dengan zandzak (sak pasir dipanggul di pundak untuk meningkatkan kekuatan fisik. red.)"

Coerver juga melihat motivasi pada pemain untuk berkembang.
"Anak-anak ingin meraih masa depan yang lebih baik. Dua pekan pertama bulan Februari, kami akan menghadapi lawan berat dalam kualifikasi olimpiade. Harus menang dari Australia dan Birma."
"Saya senang di Indonesia. Kami mengajari anak-anak menguasai gocek gaya Beckenbauer dan Cruyff."


Koran ini menyebutkan bahwa Wiel Coerver di Indonesia, tidak menghadapi kendala dari sisi sepakbola. Tetapi malah dari luar sepakbola. Cuaca Jakarta yang terlalu panas dan makanan Belanda yang sulit didapat.  



Beberapa saat kemudian muncul berita "Indonesia Menang."Pada pertandingan kualifikasi Olimpiade, timnas Indonesia,  asuhan mantan pelatih Feyenoord, Wiel Coerver menang 2-1 dari Malaysia. Pertandingan berlangsung di Jakarta. 



 Demikian sekilas temuan Eka Tanjung mengenai sosok Wiel Coerver pelatih kondang Belanda yang menangani timnas Indonesia. Belakangan terbukti bahwa Indonesia hampir saja lolos ke Olimpiade Montreal. Hanya kalah adui pinalti dari Korea Utara pada pertandingan terakhir.

Bicara hari ini, di kala sepakbola Indonesia sedang terkubur di dalam lembah, maka periode 1975-1976 perlu diulang kembali. Indonesia mendapat menanganan dari pelatih kaliber dunia. Sekelas Guus Hiddink, Dick Advocaat, Louis van Gaal, Arsene Wenger, Mourinho hari ini.

Selain Cruyff, Wiel Coerver merupakan soko guru sepakbola moderen. Walaupun theori mereka tidak selalu diikuti oleh timnas Belanda hari ini, tapi pelatih ini memiliki visi sepakbola yang jelas.

Menuliskan dan menyampaikan pandangannya secara jelas dan bisa diterapkan. Mungkin saat ini untuk bangkit dari jurang keterpurukan, Indonesia membutuhkan sosok pelatih seperti Coerver.

Hari ini pelatih yang mewarisi theori Coerver sejati adalah: Ricardo Moniz dan René Meulensteen





Berita Pemain Keturunan Indonesia di Belanda

$
0
0

MaarelPemain keturunan Indonesia di Belanda, di saat jeda kompetisi ini ada yang mengalami perubahan klub. Kontrak ada yang diputus dan diperpanjang. Berita pemain-pemian keturunan, jelang musim 2016-2017.

Jeffrey Rijsdijk pemain depan keturunan Indonesia berpindah klub dari Go Ahead Eagles ke Almere City.Ia menandatangani kontrak 2 tahun di klubnya Gaston Salasiwa, juga pemain keturunan yang pernah memperkuat Bintang Medan. Rijsdijk, sudah tiga tahun bermain untuk Go Ahead Eagles.

Go Ahead Eagles ditinggal Jeffrey Rijsdijk, tidak kekurangan pemain keturunan. Sebab Joey Suk, pemain keturunan Indonesia yang digadang timnas Indonesia, kembali dari NAC Breda ke Deventer basisnya Go Ahead. "Joey Suk Memilih Pulang Kampung"




Kepindahan Rijsdijk ke Almere, merupakan berita baik. Namun di saat yang sama klub provinsi Flevoland itu juga memutus kontrak pemain lain keturunan. Jason Oost, gelandang serang keturunan yang sudah di Almere City FC, tidak mendapat perpanjangan kontrak. Padahal sebelumnya klub Almere itu lewat pelatihnya Jack de Gier menyatakan ingin memperpanjang kontrak Oost. Tapi faktanya, kontrak tidak pernah disodorkan. Belakangan malah muncul kabar bahwa direksi Almere toch memilih tidak melanjutkan kontraknya. Oost harus mencari klub lain.

Pencarian klub yang dilakukan pemain keturunan di AZ Alkmaar membuahkan hasil. Thom Haye, gelandang kreatif keturunan Indonesia menandatangani kontrak dua tahun di Willem II Tilburg. Setelah 11 tahun memulai karir sejak usia 10 tahun, pemain kelahiran 9 Februari 1995 itu memilih pindah dari Alkmaar. Di klub barunya ia berusahan keras untuk mendapatkan kepercayaan menjadi inti.

Posisi sebagai pemain inti, bukan masalah bagi Mark van der Maarel keturunan yang bermain di FC Utrecht. Sebelum kontraknya habis musim ini, Mark ditawari untuk memperpanjang setahun di Utrecht. Tawaran itu disambut baik oleh bek kanan dan kapten cadangan itu.

Apakah mereka ada peluang untuk bermain di liga Indonesia atau timnas Garuda? Biarlah masa depan yang akan menjadi saksi.
Viewing all 67 articles
Browse latest View live