Radja Nainggolan, pemain keturunan Indonesia, mencetak gol sangat penting bagi Belgia pada pertandingan penentuan menuju 16 besar. Radja menyingkirkan Swedia yang dikomandoi bintang dunia Zlatan Ibrahimovic.
Gol dengan sepakan keras pemain keturunan Batak pada menit ke 84 itu memiliki minimal lima makna:
- Timnas Belgia memastikan diri melaju ke babak knock-out 16 besar dan akan bertemu Hungaria. Kalau melihat denah pertandingan selanjutnya, peluang Belgia menuju ke babak final lebih ringan dibanding yang lain.
- Gol itu sekaligus membungkam kritikan kalangan pengamat yang meragukan kualitas Radja Nainggolan di timnas Belgia. Tahun 2014 lalu di Piala Dunia, Il Ninja masih belum mendapat kepercayaan dari pelatih Marc Wilmots.
- Kemenangan Belgia, memastikan akhir cap Zlatan Ibrahimovic. Sehari sebelumnya mantan pemain Ajax, Juventus, Barcelona, PSG itu mengatakan akan pensiun dari timnas Swedia kalau tersingkir di Euro2016. Dan hal itu terjadi.
- Dengan penorehan gol semata wayang itu menandakan bahwa pemain keturunan Indonesia di Eropa mampu bersaing di tataran tertinggi. Nama Nainggolan di punggung memberi pertanda bahwa Belgia adalah satu-satunya team yang ada aspek Indonesia. Bagi Sepakbolanda, hanya Belgia yang layak didukung.
- Acungan tangan Radja ke udara usai mencetak gol itu sungguh tidak bisa. Dia mengangkat tangan kanannya jempol dan telunjuk membentuk huruf "L." Itu adalah huruf depan dari mendiang ibunda, Lizy Bogaerts. Ibunya yang hidup terbelit hutang, karena ditinggal ayah Radja kembali ke Indonesia.
- Kerja keras, adalah kunci sukses. Tiada Sukses tanpa Kerja Keras, itulah slogan Radja Nainggolan. Hal itu terbukti dari prestasinya. Bukan hanya karena satu gol itu saja, tapi semua keberhasilan Radja di sepakbola. Pelatih klub pertamanya: Germinal Beerschot menyebutkan.
"Dari semua pemain timnas Belanda, dialah yang paling berhak mendapatkan respect dan acungan jempol. Dia merajut karir ini sendirian!"